Peringati Hari Pangan Sedunia, TNI AD Tanam Padi di Desa Jejangkit

MN Yunita Suara.Com
Jum'at, 14 Desember 2018 | 13:46 WIB
Peringati Hari Pangan Sedunia, TNI AD Tanam Padi di Desa Jejangkit
TNI AD lakukan penanaman padi di Desa Jejangkit. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kodim 1005 Marabahan dan Korem 101/Antasari Kalimantan Selatan memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) dengan melakukan penanaman padi di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Puluhan anggota TNI-AD pun dikerahkan untuk membantu pelaksanaan optimalisasi lahan.

Kegiatan ini dihadiri WA Asisten Teritorial (Aster) Kasad Brigjen TNI, Gathut Setyo Utomo, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementerian Pertanian, Indah Megawati, Sekda Barito Kuala serta beberapa SKPD terkait.

Gathut Setyo Utomo menyebut jika TNI akan selalu mendukung pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan. Menurutnya, penanaman di lahan pelaksanaan HPS tersebut, awalnya hanya tanam pada saat kemarau. Namun kini akan diupayakan bisa tanam pada musim penghujan.

"Kegiatan tanam dimulai pada Kamis (13/12/2018). Ini merupakan upaya optimalisasi, sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa menanam pada musim penghujan juga bisa berhasil dengan baik," ungkap Gathut.

Baca Juga: Kementan: Kurikulum Kopi dan Kakao Tingkatkan Kompetensi

Pada tahap awal, anggota menanam di lahan seluas sekitar 50 hektare dari total lahan seluas 240 hektare. Para anggota TNI akan menanam padi jenis unggul. Sehingga, petani ke depan bisa melaksanakan panen satu tahun dua hingga tiga kali.

"Setelah itu, akan dievaluasi bagaimana hasilnya. Bila bagus maka penanaman akan dilanjutkan dan diharapkan upaya tersebut bisa ditiru oleh para petani," tambahnya.

Pembangunan tanggul-tanggul air yang berada di sepanjang lokasi pertanian juga sedang diselesaikan. Selain itu, juga dilakukan proses pengaspalan jalan di sepanjang lokasi pertanian Jejangkit.

Kepala Dinas Pertanian Kalsel, Fathurrahman mengatakan, sebelumnya air yang menggenangi lahan disedot. Usai disedot, maka lahan akan kembali siap ditanami dengan padi jenis unggul.

"Seharusnya proses tanam padi dilakukan pada Oktober, namun karena air masih cukup banyak yang menggenangi persawahan, penanaman mundur hingga Desember," ungkap Fathurrahman.

Baca Juga: Catatkan Prestasi, Kementan Raih Tiga Penghargaan di TOP IT & TELCO 2018

Diperkirakan, pada Maret 2019, padi tersebut akan dipanen dan dilanjutkan musim tanam berikutnya. Kemudian April hingga September akan ditanami dengan padi lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI