Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan melakukan kunjungan langsung ke lokasi sumur bor air tanah di Pondok Pesanteren (Ponpes) Nurul Iman, Desa Warujaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/4/2018).
Kunjungan ini dimaksudkan untuk meresmikan 8 dari 40 sumur bor air tanah di Kabapaten Bogor yang dibangun dalam 3 tahun terakhir dan dapat melayani 80.000 jiwa.
Ia menyampaikan lebih dari 2.290 sumur bor air tanah telah dibangun sejak tahun 2005 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian ESDM. Sumur-sumur tersebut mampu melayani sekitar 6,59 juta jiwa.
"Pemanfaatan APBN harus dirasakan langsung oleh masyarakat terutama menengah kebawah. APBN adalah uang rakyat, jadi kembali ke rakyat. Sumur bor air tanah untuk daerah sulit air merupakan bagian dari pelayanan berkeadilan sosial," ungkap Jonan.
Baca Juga: Jaring Pegawai, ESDM Terapkan Kompetensi Seleksi melalui CAT
Dibangun di daerah sulit air, sumur-sumur bor tersebut memiliki kedalaman sekitar 125 meter dengan rata-rata debit air 1 hingga 2,4 liter per detik. Sumur bor tersebut dapat melayani hingga lebih dari 2.000 jiwa per sumur.
Sumur bor di Pesantren Nurul Iman sendiri dapat melayani kebutuhan air bersih bagi seluruh santri dan masyarakat sekitar dengan kapasitas layanan 1.440 jiwa.
Sekitar 15.000 santri yang menetap atau tinggal di pesanteren, kini bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk kegiatan sehari-hari.
Sebelum adanya sumur bor air tanah, santri setempat umumnya terkendala dalam mendapatkan air untuk kegiatan pondok pesantren. Akibatnya, pemanfaatan waktu menjadi tidak produktif dan kegiatan pondok pesantren setempat menjadi terhambat.
Khusus tahun 2018, rencana pembangunan sumur bor air tanah sebanyak 550 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 29 lokasi di kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pacu Investasi, Dirjen ESDM Paparkan Inovasi Sistem Online Minerba
Selanjutnya pada tahun 2019 Kementerian ESDM tetap akan melanjutkan pembangunan sumur bor di 750 lokasi di seluruh Indonesia diantaranya 35 lokasi di Kabupaten Bogor.