Penembakan di Papua, Jubir TKN: Masyarakat Semakin Simpatik ke Jokowi

Kamis, 13 Desember 2018 | 21:25 WIB
Penembakan di Papua, Jubir TKN: Masyarakat Semakin Simpatik ke Jokowi
Presiden Joko Widodo menggendong anak pembawa kapsul waktu saat peresmian Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (16/11/2018). Monumen tersebut menyimpan tujuh mimpi besar pemuda Indonesia dari 34 provinsi yang akan dibuka pada 2085. FOTO ANTARA/Setpres-Agus Suparto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menganggap aksi penembakan di Papua yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak menurunkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu di Pilpres 2019.  Justru, Ace menilai masyarakat semakin simpatik kepada Jokowi.

Ace menjelaskan bahwa elektabilitas Jokowi di wilayah Papua tidak akan tergoyahkan meskipun sempat terjadi penembakan di Papua yang menewaskan puluhan pekerja PT. Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek Trans Papua.

"Kami meyakini pak Jokowi masih sangat kuat di Papua, apalagi terjadinya insiden tersebut di saat semua pekerja itu sedang berbuat yang terbaik untuk masyarakat Papua," kata Ace di Kantor Populi Center, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (13/12/2018).

Ace pun menilai simpatik justru datang kepada Jokowi pasalnya Trans Papua yang sedang dikerjakan para korban merupakan salah satu program Jokowi untuk membangun infrastruktur di wilayah Timur Indonesia.

Baca Juga: Greysia / Apriyani Akan Bermain dengan Pola Baru di Laga Pamungkas

"Karena selama ini pak Jokowi lebih mengedepankan pendekatan kesejahteraan dibandingkan pendekatan keamanan," ujarnya.

Ace pun kemudian menyimpulkan kalau masyarakat akan lebih menaruhkan simpatik kepada Jokowi karena aksi penembakan itu dinilai mengganggu program Jokowi yang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur di Papua.

"Saya yakin masyarakat Papua akan semakin simpatik kepada pak Jokowi karena apa yang terjadi di Papua justru bisa membuat masyarakat Papua menjadi terganggu pembangunan infrasnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI