Suara.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengaku telah melakukan penambalan di beberapa titik kebocoran pada tanggul Muara Baru, Jakarta Utara. Penambalan dilakukan untuk menutup titik rembesan air dari balik tanggul.
Teguh mengatakan, kebocoran di tanggul Muara Baru sudah terjadi setiap tahun. Namun, memperbaiki tanggul secara keseluruhan bukan menjadi kewenangan Pemprov DKI Jakarta melainkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tanggul bocor di Muara Baru itu kan memang kejadiannya berulang ya. Penanganan sementara kita plester, kemudian pakai turap batu kali," kata Teguh saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Selain menambal dan menutup turap dengan batu kali, Pemprov DKI juga menyiagakan petugas untuk memantau kondisi di lapangan. Pompa mobile portable juga disiagakan guna menyedot air yang keluar melalui celah tanggul yang bocor.
Baca Juga: Jubir TKN: 5 Persen Masyarakat Masih Percaya Isu Jokowi PKI
"Kita sudah sediakan anggota kita di sana, pasukan biru. Memudian pompa mobile portable. Pasukan standby di sana," ungkap Teguh.
Penyebab kebocoran tanggul yang terjadi setiap tahun lantaran proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (NCICD) yang belum juga rampung. Meski demikian, Teguh mengkalim kebocoran tanggul tahun ini dirasa tidak separah seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ya bocornya sih tapi nggak separah kayak tahun-tahun kemarin. kewenangan itu ada di Kementerian PUPR dan balai besar yang memang notabene belum tuntas pekerjaan pembangunan NCICD-nya," tutup Teguh.
Untuk diketahui, kebocoran tanggul sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Tanggul sepanjang kurang lebih 250 meter itu sudah berdiri sejak 2002 silam.
Tahun ini, beberapa titik kebocoran muncul di tanggul, sedikitnya ada 5 titik kebocoran di sepanjang tanggul. Warga sekitar pun mengaku khawatir bila tanggul jebol sehingga mengakibatkan banjir besar di kawasan itu.
Baca Juga: Polisi Telisik Video Aksi Pembakaran Mapolsek Ciracas