Bea Cukai Akui Kalah Cepat dari Bandar dan Penyeludup Barang Ilegal

Kamis, 13 Desember 2018 | 19:21 WIB
Bea Cukai Akui Kalah Cepat dari Bandar dan Penyeludup Barang Ilegal
Pemusnahan rokok ilegal dan botol miras.(Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatra bagian Timur (Sumbagtim) menyebut 10 pelabuhan gelap di Pesisir Timur Sumatera masih menjadi surga para pelaku kejahatan untuk menyelundupkan narkoba dan barang ilegal ke Palembang dan daerah sekitar.

Terkait hal itu, Kepala Kanwil Dirjen Bea Cukai Sumbagtim M Agus Rofiudin mengakui masih sering kecolongan terkait adanya penyelundupan di pelabuhan-pelabuhan itu.

Meski diklaim minimnya petugas yang melakukan pengawasan, Agus mengaku tetap berupaya melakukan pemantauan untuk menerjunkan petugas menjaga pelabuhan yang menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba dan barang ilegal.

"Kita sudah menempatkan personel kita di lokasi. Keberadaan pelabuhan gelap itu harus kita selesaikan segera," katanya usai pemusnahan barang ilegal hasil sitaan di Palembang, Kamis (13/12/2018).

Baca Juga: Instagram 2018: Jokowi, Raditya Dika, dan Raisa Paling Populer

Menurutnya, koordinasi antara semua pihaknya diperlukan untuk mengatasi peredaran barang gelap. Menurutnya, para pemain barang ilegal dari luar negeri pun semakin licin untuk ditangkap. Saat ini sudah banyak penyelundup yang beroperasi menggunakan kapal cepat sehingga tidak mudah untuk ditangkap.

"Sudah banyak yang pakai kapal cepat dengan lima mesin 200-250 PK, itu menyulitkan. Dari evaluasi nanti kami harap ada peningkatan dari sisi SDM serta sisi strateginya," tegasnya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pihaknya pun mulai membongkar peredaran narkoba yang masuk dari pantai timur Sumatra.

"Pesisir timur Sumatra itu jadi pintu penyelundupan narkoba dari China dan Myanmar. Tapi kita belum tahu tepatnya dari mana. Palembang sekarang bukan hanya jadi lokasi penyebaran saja, tapi jadi transit dan pusat distribusi narkoba untuk di sebar ke wilayah Sumatra lainnya," pungkasnya.

Kontributor : Andhiko Tungga Alam

Baca Juga: Usai Diperiksa, KPK Tahan Bupati Cianjur 20 Hari ke Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI