“Siapa yang bilang?," ucapnya dengan nada meninggi.
“Kekalahan kelompok anti tembakau itu adalah mereka tidak bisa membuktikan bahwa kami menerima uang dari industri rokok. Sementara kami bisa membuktikan bahwa mereka berdiri di atas kepentingan asing. Jadi saya akan terus lawan mereka (kelompok anti tembakau),” tuturnya.
Sementara itu, Misbakhun mendukung keputusan pemerintah yang batal menaikkan cukai rokok tahun 2019. Keputusan itu diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet di Istana Presiden Bogor pada Jumat 2 November lalu.
Menurutnya, keputusan itu telah memperhatikan aspirasi para petani tembakau, buruh industri hasil tembakau (IHT), dan para pedagang pengecer yang selama ini mendapatkan manfaat dari IHT. Sekaligus ini adalah keberpihakan pada induatri IHT kelas kecil dan menengah yang banyak memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Baca Juga: Politik Uang di Balik Keputusan Jokowi Batalkan Kenaikkan Cukai Rokok 2019?
“Saya mengapresiasi sebesar-besarnya Kementerian Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Direktorat Jenderal Bea Cukai yang memperhatikan aspirasi stakeholders pertembakauan selama ini. Apresiasi secara khusus juga kepada Kementrian Perindustrian yang konsisten membangun road map industri hasil tembakau untuk kepentingan nasional secara komprehensif." kata Misbakhun.
Sedangkan anggota Badan Anggaran (Banggar) Bambang Haryo Soekartono menentang keras kenaikkan cukai rokok. Menurutnya, jika cukai rokok dinaikkan, warga kelas bawah kesulitan membeli rokok karena harganya pasti akan naik. Sebab, kata dia, 70 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi rokok.
“Merokok itu tidak dapat ditinggalkan oleh rakyat Indonesia. Kalau orang berhenti merokok itu akan menyebabkan generasi muda itu akan terkena stunting. Rokok itu adalah kebutuhan pokok rakyat Indonesia, lebih baik mati, dari pada tidak merokok,” kata Bambang.
Politikus partai Gerindra ini berpendapat, jika cukai rokok di naikkan bisa menggerus industri rokok yang dapat menyebabkan gulung tikar. Sehingga dampaknya terhadap buruh industri itu dan petani tembakau. Pada hal, kata dia, tembakau merupakan identitas bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Sebab tembakau Indonesia kualitasnya terbaik di dunia.
“Indonesia mempunyai tembakau terbaik di dunia, jadi jangan lantas digerus oleh pak Jokowi, tidak boleh itu,” ujar dia.
Baca Juga: Kisah Anak Pecandu Rokok Membunuh Ibunya Sendiri Setelah Mencuri
Bambang pun menyanggah kabar kelompok industri rokok mengintervensi DPR dalam pembahasan RUU-P. Ia mempersilahkan untuk membuka fakta-fakta dugaan intervensi industri rokok ke DPR agar RUU tersebut mengakomodir kepentingan mereka.