Suara.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy atau Rommy menilai wacana kubu Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memindahkan markas pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah hanya gimmick politik.
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin ini menganggap wacana tersebut hanya untuk mengalihkan fokus TKN terhadap pemenangan di sejumlah daerah.
"Kalau saya sih melihat itu strategi politikal gimmick saja," ujar Rommy di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menurut Rommy, kekuatan pasukan pendukung Jokowi di Jawa Tengah tidak pernah bisa ditandingi, bahkan saat masa kepemimpinan presiden ke - 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal tersebut dinilai Rommy karena suara Jawa Tengah yang tidak pernah lepas untuk dua partai pengusung Jokowi yakni PDI Perjuangan dan PKB.
Baca Juga: Wajah dan Identitas 3 Buronan Pengeroyok Anggota TNI di Cibubur
"Karena kita tahu persis ketika Demokrat berkuasa selama 10 tahun tidak mampu menjadi pemenang di Jateng," jelas
Rommy kemudian menganggap ada kesalahan dalam wacana yang diambil kubu Prabowo - Sandiaga kalau jadi memindahkan markas tim pemenangan ke Jawa Tengah.
Menurutnya, kalau kubu lawan melihat dari pemenangan Pilkada Jawa Tengah 2018, seharusnya kubu Prabowo - Sandiaga melihat dari kekuatan suara PKB.
Sebagai informasi pada Pilkada Jateng 2018, Partai Gerindra mengusung Sudirman Said sebagai Cagub didampingi Cawagub dari PKB, Ida Fauziah. Meskipun tidak berhasil menang, namun suara yang didapatkan keduanya cukup tinggi.
"Sementara kan hari ini PKB berada di pak Jokowi terlebih PPP yang punya kekuatan nomor 5 di sana juga bersama dalam koalisi bersama Golkar," ujarnya.
Baca Juga: Kosmetik Ilegal Senilai Rp 5 Miliar Disita BPOM
Oleh sebab itu, Rommy menegaskan bahwasanya wacana itu hanya dihembuskan kubu Prabowo - Sandiaga untuk mengalihkan perhatian terhadap fokus pemenangan di sejumlah wilayah.