Suara.com - Polisi terus mendalami penemuan 11 jasad misterius yang mengapung di perairan Selat Malaka, Provinsi Riau. Belakangan diketahui, belasan jasad itu adalah korban kapal yang kecelakaan dan tenggelam di perairan itu.
Terkini, polisi berhasil menangkap dan menetapkan dua orang tersangka. Mereka adalah Hamit alias Boboi (31) dan Jamal (38), keduanya warga Desa Cingam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, ditetapkan sebagai tersangka atas kelalaian mengakibatkan orang lain meninggal dunia.
Keduanya merupakan nakhoda dan ABK kapal speed boat yang membawa 19 penumpang, 11 di antaranya ditemukan sudah menjadi mayat terapung di Perairan Selat Malaka, sekitar Pulau Bengkalis.
Kabag Ops Polres Bengkalis Kompol Yuliusman didampingi Kasat Reskrim AKP Andrie Setiawan dan Paur Humas Ipda Kusnandar Subekti mengatakan, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Adapun barang bukti ditemukan, satu buah visa/paspor dan KTP bernama Maya Karina, satu buah fotocopy KTP bernama Ujang Chaniago, satu buah jeriken, satu life jaket orange, pakain dan properti dari 11 mayat, satu USB drive dan foto pada saat penyelamatan terhadap dua tersangka oleh KMV Indomal 5 tujuan Dumai-Malaka," kata Kabag Ops Kompol Yuliusman seperti dilansir Riauonline.co.id, Rabu (12/12/2018).
Ia menjelaskan, setelah dilakukan visum, berawal, Sabtu 24 November 2018 pada pukul 14.00 WIB, warga menemukan benda terapung di Perairan Selat Melaka tepatnyanya di perairan Rupat Utara dengan titik kordinat 02009'33.4"N 101048'42.2"E dan ternyata saat dicek benda terapung itu adalah sosok mayat.
"Setelah ditemukan mayat itu, warga langsung menghubungi salah satu anggota Polri yang bertugas di Rupat Utara untuk dilakukan evakuasi," ujarnya
Selanjutnya, pada 29 November tepatnya di perairan Teluk Pambang, Kecamatan Bantan, nelayan kembali menemukan 3 mayat dengan satu mayat memiliki identitas bernama Ujang Chaniago.
Lalu, pada 30 November kembali ditemukan satu mayat berjenis kelamin perempuan tanpa kepala di Perairan Bengkalis.
Pada 1 Desember 2018 ditemukan 4 orang mayat di Perairan Kabupaten Bengkalis. Dari empat mayat itu, satu di antaranya memiliki identitas seperti paspor bernama Maya Karina.
Tiga hari kemudian, 4 Desember kembali ditemukan satu mayat di Perairan Kabupaten Meranti dan terakhir, 5 Desember kembali ditemukan satu mayat di Perairan Rupat Utara, atas penemuan temuan itu, kemudian dilakukan penyelidikan.
"Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mendapatkan keterangan dari Kapal MV Indomal Expres 5, ada 2 orang ditemukan di perairan Selat Melaka dengan titik kordinat Lat:020.00'.01"an/Log 1020.010.06"E pada 22 November pada pukul 11.25 WIB," katanya.