Gilang mengungkapkan, penangkapan tersebut telah membuka siapa sosok Muhammad Ibrahim sesungguhnya. Dari keterangan polisi, Gilang mendapatkan informasi ternyata ijazah, KTP serta KK yang digunakan Muhammad Ibrahim palsu.
"Namanya Izza Abdul Azzam, tapi nama menurut polisi Muhammad Ibrahim," ucap Gilang.
Gilang sendiri awalnya merasa yakin dengan ijazah dan KK yang dibawa oleh Muhammad Ibrahim. Hal itu dibuktikan dengan adanya cap asli dari pemerintah setempat yang melakukan legalisir identitas dari Muhammad Ibrahim.
Berdasarkan informasi, Muhammad Ibrahim dibekuk Densus 88 lantaran diduga terlibat jaringan teroris di Jawa Barat dan berencana untuk merancang bom.
Baca Juga: Fahmi Darmawansyah Sewakan Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin Rp 650 Ribu
Sering Keluar Tengah Malam
Salah seorang warga lain yang juga enggan ditulis namanya mengatakan, terduga teroris Muhammad Ibrahim yang ditangkap Densus 88 di Jalan Garuda, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta pada Selasa, (11/12/2818) siang kerap menceramahinya soal akidah dan hadist.
"Selalu ngomong soal akidah dan hadist, jadi teman-temannya ya malas," kata dia.
Ia juga menceritakan, rekan-rekan Muhammad Ibrahim dengan pakaian congklang kerap menjemputnya di rumah kontrakan Kebab Turki, Baba Rafi, setiap pukul 23.00 WIB.
"Satu orang agak rutin cuma jemput, kadang pakai motor sendiri jam 11 malam," ujarnya lagi.
Baca Juga: KPK : Kode Cempaka Digunakan untuk Suap Bupati Cianjur
Ia bahkan sempat menyampaikan perilaku Ibrahim kepada pengelola kebab Turki Baba Rafi, Gilang.