Pasca Penembakan di Trans Papua, Wagub Papua Minta 3 Hal Ini

Selasa, 11 Desember 2018 | 17:14 WIB
Pasca Penembakan di Trans Papua, Wagub Papua Minta 3 Hal Ini
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto serah terima jenazah di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat (7/12). [ANTARA FOTO/Evarianus Supar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mendesak aparat kepolisian untuk segera memproses hukum pelaku penembakan di Trans Papua beberapa waktu lalu. Penembakan itu dilakukan kepada para pekerja pembangunan jalan di Provinsi Papua.

Menurut Klemen, insiden berdarah itu adalah tragedi kemanusiaan yang kembali terjadi di Papua.

"Kami minta kepolisian, keamanan segera menindaklanjuti siapa pun yang terlibat di dalamnya bisa diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Klemen di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Selain itu, Wagub Papua menyebutkan perusahaan maupun para pekerja yang melakukan pembangunan infrastruktur di Papua perlu berkoordinasi dengan masyarakat lokal saat melakukan pekerjaan.

Baca Juga: Wiranto Sebut Korban Penembakan OPM Bisa Selamat karena Berpencar

Wagub menyarankan agar perusahaan melakukan pendekatan dan koordinasi dengan tokoh adat di lokasi yang akan dibangun.

Klemen meminta perusahaan untuk memberikan pengamanan kepada sejumlah pekerja yang membangun di daerah hutan maupun kawasan pegunungan yang masih rawan tindak kriminal.

"Ketiga, libatkan mereka (masyarakat lokal, Red) juga di situ, dengan kerja. Entah jadi buruh kasar, agar mereka juga punya keterlibatan, memiliki. Dengan demikian, jalan selesai, dan masyarakat dapat ikut serta," ujar Klemen.

Sebelumnya, telah terjadi insiden penembakan kepada para pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan Jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak pada Minggu (2/12).

Hingga pada Minggu (9/12), jenazah korban pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata yang disebut KKB itu tercatat 18 orang meninggal terdiri dari 17 warga sipil dan satu anggota TNI AD. (Antara)

Baca Juga: Harapan Darmin : Penembakan di Papua Tak Surutkan Pembangunan Infrastruktur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI