Gandeng Swasta, Jurus Sandiaga Bangun Infrastruktur Tanpa Berutang

Selasa, 11 Desember 2018 | 15:07 WIB
Gandeng Swasta, Jurus Sandiaga Bangun Infrastruktur Tanpa Berutang
Cawapres Sandiaga Uno saat berkunjung di Rantau Prapat Labuhan Batu. (Tim Dokumentasi Sandiaga Uno)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara. Sandiaga menyebut kalau pembangunan itu bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta.

Terkait hal ini, Sandiaga pun mencontohkan proyek infrastruktur seperti jalan tol Cipali. Politikus Partai Gerindra itu yang mengklaim turut dilibatkan dalam proyek tersebut juga menganggap proyek itu tak sampai membebani keuangan negara.

"Saya pernah turut membangun infrastruktur jalan tol cipali 116 KM, tidak memakai uang negara dan membebani utang untuk negara dan BUMN,” jelas Sandiaga usai mengikuti acara Maulid Nabi di Rantau Prapat Labuhan Batu, Selasa (11/12/2018).

Sandiaga mengklaim akan merealisasikan cara tersebut jika nantinya terpilih sebagai Wakil Presiden di Pilpres 2019 mendatang. Sandiaga berjanji akan terus melanjutkan proyek infrastruktur yang belum dirampungkan di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, Sandiaga mengklaim akan menggunakan strategi berbeda yakni dengan cara mengandalkan sektor kemitraan dengan swasta atau lewat penganggaran dengan dana jangka panjang.

Baca Juga: Mike Lewis Tegaskan Tak Punya Hubungan Dekat dengan Richard Muljadi

Skema yang dinilai Sandiaga mampu membangun infrastuktur tanpa anggaran negara yakni dengan skema Public Private Partnership. Jadinya, di samping menggunakan dana swasta murni, pemerintah berkesempatan untuk mendorong penguatan kemitraan antara pemerintah dan swasta.

"Skema PPP atau KPBU sudah ada dasar hukumnya, tetapi saat ini belum maksimal dalam implementasinya. Proyek-proyek insfrastruktur dengan skema PPP belum dioptimalkan sehingga banyak yang terlambat diputuskan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI