Banjir Bandang di Probolinggo, Dua Orang Meninggal Dunia

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 11 Desember 2018 | 10:57 WIB
Banjir Bandang di Probolinggo, Dua Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi banjir bandang. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir bandang yang menerjang Desa Andung Biru, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin (10/12) malam, menelan korban jiwa. Dua orang dilaporkan meninggal dunia dan satu diantaranya belum ditemukan.

Anggota Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Ricky mengatakan korban yang meninggal dunia adalah Siti Munawaroh (19) dan Akbar Maulana (10). Keduanya merupakan warga RT14/RW04, Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

"Satu jenazah sudah ditemukan atas nama Siti Munawaroh, namun jenazah Akbar Maulana masih belum ditemukan dan dalam proses pencarian tim SAR gabungan pada hari ini," kata Ricky di Probolinggo, Selasa (11/12/2018) seperti dilansir dari Antara.

Berdasarkan informasi dari masyarakat Desa Andung Biru, hujan deras yang terjadi pada Senin (10/12) mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, debit air sungai naik dan terjadi tanah longsor yang menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan.

Baca Juga: Tim SAR Mataram Cari Turis Asal Cina yang Hilang Saat Snorkeling

"Sebanyak enam rumah rusak berat, satu rumah rusak ringan, satu tempat ibadah (mushalla, red.) mengalami kerusakan berat, tiga bangunan toko rusak berat, dan menyebabkan jembatan penghubung antara Dusun Kedaton dan Dusun Lawang di Kecamatan Tiris putus," kata dia.

Pihak Pusdalops kemudian melakukan komunikasi dengan perangkat desa dan relawan bencana di desa setempat. Kemudian Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana menuju lokasi untuk melakukan "assessment" dengan aparat dan perangkat desa setempat.

"Pihak BPBD Kabupaten Probolinggo masih melakukan pendataan rumah, infrastruktur, dan rumah warga terdampak yang terdampak banjir bandang tersebut," katanya.

Informasi yang didapat dari warga setempat, debit air sungai di Kecamatan Tiris naik akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat selama beberapa jam.

Selain itu banjir bandang menyebabkan kerusakan di sejumlah jembatan dan satu jembatan putus.

Baca Juga: Kasus Suap Meikarta, Tiga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Diperiksa KPK

Selain itu, tanah longsor terjadi di Desa Andung Biru dan Tlogoargo. Untuk sementara, jalur yang menuju Desa Kedaton tidak bisa dilalui karena tertutup material longsor di Dusun Klakah, Desa Andung Biru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI