Oknum Wartawan TV Nasional Diciduk karena Mencuri dan Bobol Kartu Kredit

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 11 Desember 2018 | 07:57 WIB
Oknum Wartawan TV Nasional Diciduk karena Mencuri dan Bobol Kartu Kredit
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Bali, Anak Agung Kayika menyatakan, lembaganya menghormati proses hukum terhadap seorang oknum wartawan TV Nasional AG (29) yang melakukan pencurian dan pembobolan kartu kredit.

"Kami sangat menghormati proses hukum dihadapi rekan kami yang sebelumnya memang tercatat sebagai salah satu anggota IJTI Bali," kata Anak Agung Kayika melalui surat elektronik seperti dikutip Antara di Bali, Selasa (11/12/2018).

Agung Kayika mengatakan, terhadap kasus tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus IJTI Pusat di Jakarta terkait proses hukum anggotanya yang murni pidana dan tidak terkait tugas jurnalistik.

"Pengurus pusat IJTI juga berpandangan sama dengan kami di Bali, bahwa kita memang harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terhadap rekan kami AG, karena negara kita adalah negara hukum, kita taat asas dan taat hukum," ujar Agung Kayika.

Baca Juga: Pengakuan Rektor Umri Usai Lempar Mahasiswi dengan Disertasi 250 Halaman

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sesuai aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), IJTI Bali juga telah memberhentikan tersangka AG sebagai anggota IJTI Bali.

"Kami berhentikan agar dia (AG) bisa fokus dalam menjalani proses hukum yang tengah dihadapinya," ujar.

Menurut Agung Kayika, semua warga negara Indonesia, sama di mata hukum, karena itu tersangka AG harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

"Ini bisa terjadi pada profesi apa saja, tidak hanya pada profesi wartawan, atau wartawan televisi, namanya juga oknum, jika melanggar hukum ya harus ditindak. Jadi biarkanlah ini berada pada ranah hukum, tidak bias kemana-mana di luar konteks hukum. Ini murni tindak pidana yang harus diselesaikan secara hukum dan apa yang dilakukan memang tidak ada kaitanya dengan tugas jurnalistik," bebernya.

Agung Kayika menegaskan, IJTI Bali ke depan akan terus meningkatkan profesionalitas para anggotanya, termasuk dengan rutin melakukan pelatihan-pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi jurnalis atau UKJ.

Baca Juga: Dianggap Dukung Aksi 812 di Malaysia, Arie Untung Angkat Bicara

"Dengan adanya kegiatan pelatihan-pelatihan dan uji kompetensi, wartawan televisi akan semakin profesional, sadar terhadap profesinya dan juga sadar hukum," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI