Suara.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar mengatakan, MRT Ratangga akan diuji coba untuk umum pada akhir Desember 2018.
Dalam tahap uji coba itu, pihaknya akan melibatkan masyarakat agar bisa merasakan secara langsung MRT Ratangga.
Kekinian, PT MRT Jakarta masih terus melakukan penyempurnaan pembangunan MRT dan 13 stasiun pemberhentian di sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus.
Nantinya, masyarakat dilibatkan secara langsung dalam ujicoba itu, namun tidak seluruh masyarakat bisa merasakannya.
Baca Juga: The Minions Raih Penghargaan Pemain Putra Terbaik BWF 2018
"Sekarang kita sedang siapkan. Pada saat uji coba operasi, kita akan melibatkan masyarakat secara terbatas untuk terlibat dalam latihan-latihan uji coba," kata William saat ditemui di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (10/12/2018).
Saat ini, proses uji coba internal dengan berbagai skenario masih terus dilakukan. Melalui uji coba ini akan didapatkan hasil evaluasi untuk perbaikan MRT secara keseluruhan.
"Kita uji coba dengan berbagai skenario, kalau terjadi situasi gawat darurat misalnya. Kalau ada hal-hal yang tidak diingin terjadi seperti apa, bagaimana skenarionya," ungkap William.
Proses ujicoba akan terus dilakukan hingga MRT dioperasikan. Sementara pada Februari 2019, akan dilakukan uji coba penuh. Hal itu dilakukan guna memastikan MRT Ratangga dapat melayani penumpang dengan aman dan nyaman.
Untuk informasi, lintasan MRT fase 1 Bundaran HI hingga Lebak Bulus sepanjang 16 kilometer rencananya akan beroperasi pada Maret 2019. Perjalanan yang ditempuh mencapai 30 menit dengan melintasi 13 stasiun pemberhentian.
Baca Juga: Usai PAN Kalsel, Petinggi PBB Juga Diklaim Akan Deklarasi Dukung Jokowi
Satu rangkaian terdiri atas 6 gerbong kereta dengan kapasitas tiap gerbong sebanyak 200-300 orang dan kapasitas maksimum sebanyak 1.800 penumpang.