Suara.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar mengakui, saat ini pihaknya masih mempertimbangkan untuk menyediakan gerbong khusus wanita seperti kereta rel listrik pada umumnya.
William mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan diskusi mendalam mengenai pentingnya menyediakan gerbong khusus wanita pada rangkaian MRT Ratangga. Hasil akhir dari diskusi itu belum diputuskan, apakah akan disiapkan gerbong khusus untuk wanita atau tidak.
"Lagi didiskusikan. Kami lagi minta pandangan publik kira-kira seperti apa begitu. Kira-kira yang akan kita lihat kan batu 50-50 nih," kata William saat ditemui di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (10/12/2018).
William menjelaskan, ada skenario awal terkait hal tersebut. Skenario itu adalah menyediakan gerbong khusus wanita pada jam-jam sibuk, namun skenario ini belum menjadi keputusan akhir.
Baca Juga: Sanjung Myanmar dan Abaikan Rohingya, Bos Twitter Dikecam
"Kemungkinan yang akan kami terapkan pada jam sibuk. Itu kami siapkan gerbong khusus wanita. Itu baru skenario ya, kira-kira," ungkap William.
Untuk informasi, lintasan MRT fase 1 Bundaran HI hingga Lebak Bulus sepanjang 16 kilometer rencananya akan beroperasi pada Maret 2019. Perjalanan yang ditempuh mencapai 30 menit dengan melintasi 13 stasiun pemberhentian.
Satu rangkaian terdiri atas 6 gerbong kereta dengan kapasitas tiap gerbong sebanyak 200-300 orang dan kapasitas maksimum sebanyak 1.800 penumpang.
Kecepatan kereta dalam tanah bisa mencapai 80 kilometer per jam dan bisa meningkat menjadi 100 kilometer per jam saat berada di atas permukaan tanah.
Baca Juga: Stafsus: Pak Gubernur dan Steffy Burase Bukan Kumpul Kebo, Nikah di Jakarta