Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui akan bertanggung jawab dan siap dipecat kalau kasus tercecernya ribuan KTP elektronik di Duren Sawit, Pondok Kopi, Jakarta Timur, berdampak munculnya daftar pemilih tetap (DPT) ganda pada Pemilu maupun Pilpres 2019.
Sebab, kata Tjahjo, tercecernya e-KTP tersebut tidak berkaitan dengan sistem DPT untuk Pemilu maupun Pilpres 2019.
"Saya tanggung jawab, saya siap dipecat kalau ada satu nama pun, satu data pun yang tercecer. Saya siap dipecat, dan ini enggak ada hubunganya dengan sistem DPT yang ada," ujar Tjahjo Kumolo di Rakornas Bawaslu, Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).
Meski sudah beberapa kali ditemukan ribuan e-KTP tercecer dan tak bertuan, Politikus PDIP itu meyakini tak ada DPT siluman.
Baca Juga: Realme U1 Mendarat di Jakarta, yang Pertama dengan Helio P70
"Tidak akan mungkin. Karena DPT itu klir nama dan alamatnya. Terdata rapi. Kalau ada yang tidak terdata, mungkin punya KTP ganda. Jadi soal KTP tercecer itu saya jamin tak terkait pilpres.”
Tak hanya itu, Tjahjo menilai ribuan e-KTP tersebut bukanlah tercecer, melainkan ada oknum yang membuangbta.
"Ini bukan tercecer tapi ada yang membuang, Sedang diusut polisi. E-KTP yang dibuang juga cetakan tahun 2011, kok dicecerkan sekarang, motifnya apa? Ini yang diselidiki polisi,” tandasnya.
Untuk diketahui, ribuan e-KTP yang tercecer di pinggir Jalan Karya Bakti IV RT 3, RW 11 Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur telah diamankan aparat kepolisian. Ribuan e-KTP sempat dibawa ke Polsek Duren Sawit.
Baca Juga: Ahok Bebas Tanggal 24 Januari 2019, Jadi Nikahi Polwan Bripda Puput?