Kunjungi Mandailing Natal, Santri Ponpes Kasih Sandiaga Amplop

Senin, 10 Desember 2018 | 16:20 WIB
Kunjungi Mandailing Natal, Santri Ponpes Kasih Sandiaga Amplop
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno berkunjung ke Mandailing Natal. (Tim Dokumentasi Sandiaga Uno)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mendapatkan kejutan saat mengunjungi Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal (Madina). Di pondok pesantren itu, Sandiaga mendapatkan sumbangan dana kampanye sebesar Rp 500 ribu.

Sumbangan dana itu diberikan seorang pria bernama Barkhan usai Sandiaga makan siang di kediaman pengasuh Pondok Pesantren itu, H. Mustafa Bakri Nasution, Senin (10/12/2018). Dengan menyodorkan amplop kepada Sandiaga, santri tersebut berharap sejumlah dana yang diberikan bisa membantu kesuksesan kampanye Prabowo - Sandiaga.

"Ini pak untuk dana kampanye, semoga bermanfaat,” kata Barkhan.

Usai menerima dana sumbangan tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa dirinya akan langsung menyerahkan kepada tim keuangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk dicatat sebagai pendanaan kampanye.

Baca Juga: SD Mangunan Ini Tanpa Pagar, Seragam, dan Tidak Ada Pelajaran Agama

Selain itu, Sandiaga bersyukur melihat banyak masyarakat yang turut andil dalam kampanye Prabowo-Sandiaga. Dirinya mengaku dengan banyaknya masyarakat yang terus menyumbangkan dana untuk berkampanye, Sandiaga akan semakin bekerja keras.

"Hal-hal seperti ini yang membuat saya ingin bekerja keras lagi. Sampai hari ini sudah 800 titik lebih, di Jakarta saya bergerak di 1200 titik. Insyaallah ini komitmen kami untuk menjadi pemimpin yang mendengar,” ujar Sandiaga.

Sebelum menerima sumbangan dana itu, Sandiaga sempat menyampaikan beberapa pesan kepada santri di sana. Sandiaga menjelaskan kalau para santri harus menerapkan filosofi Yang disebutnya sebagai FAST (Fathonah, Amanah, Sidiq dan Tabliqh).

“Para santri harus mengamalkan empat kata ini, yakni Fathonah, Amanah, Shidiq dan Tabligh atau yang saya singkat dengan Fast. Bisa cepat berindak dan berfikir agar tidak tertinggal dan mampu bersaing dalam industri 4.0," pungkasnya.

Baca Juga: Majelis Hakim Tolak Eksepsi Mantan Staf Khusus Gubernur Aceh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI