Suara.com - Sebuah sekolah di Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajarkan kesetaraan dan keberagaman. Tidak ada seragam sekolah, tidak ada pagar, dan tidak ada pelajaran agama.
Berikut laporan wartawan Harianjogja.com—jaringan Suara.com, Yogi Anugrah di sekolah yang inspiratif tersebut.
“Ayo oper. Tendang! Golll!”
Teriakan itu berasal dari Marcel, siswa kelas 3B yang bermain bola bersama teman-temannya di lapangan tanah yang tak terlalu besar, saat Matahari pagi mulai meninggi.
Baca Juga: Majelis Hakim Tolak Eksepsi Mantan Staf Khusus Gubernur Aceh
“Kalau olahraga pakaiannya bebas, sepatunya juga,” kata Marcel.
Saat itu dia mengenakan sepatu bola berwarna merah dan jersey Manchester United, tim dari Liga Premier Inggris yang disukai ratusan juta orang di seluruh dunia.
Sebenarnya, kata Marcel, tidak hanya saat pelajaran olahraga siswa dan siswi diperbolehkan memakai pakaian bebas. Setiap hari mereka memakai baju dan celana manasuka, asal harus tetap sopan.
“Kecuali hari Senin, harus pakai baju batik,” kata Marcel.
Marcel adalah murid Sekolah Dasar (SD) Kanisius Mangunan, sebuah sekolah di Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman.
Baca Juga: 8 Fakta yang Ditorehkan Persija di Akhir Musim Liga 1 2018
Sekolah yang berada dalam perkampungan ini tak hanya mengizinkan siswanya berpakaian bebas. Di sekolah ini juga tidak terdapat pagar seperti sekolah pada umumnya.