Samakan Pemilu dengan Badminton, JK: Kalau Smash Masuk, Kita Menang

Senin, 10 Desember 2018 | 15:16 WIB
Samakan Pemilu dengan Badminton, JK: Kalau Smash Masuk, Kita Menang
Wapres Jusuf Kalla saat berpidato di Rakornas Bawaslu. (Suara,com/Ummi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengibaratkan kontestasi politik di Indonesia saat memasuki pemilu seperti arena pertarungan olahraga bulutangkis atau badminton. Menurutnya, butuh smash yang keras dan terukur agar bisa menaklukan lawan.

"Karena politik itu, khususnya Pemilu itu seperti badminton. Kita dapat menang badminton kalau smash masuk," ujar JK saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).

Dia pun menganalogikan sebuah isu pemilu dengan pukulan smash di badminton. Menurutnya, lawan akan menang jika smash yang dilakukan keluar dari garis atau menyangkut di net.

"Kalau smash kita keluar atau nyangkut net, yang dapat poinnya lawan. Kalau isu benar, itu benar. Tapi kalau isu datanya salah, ya salah saja. Sama seperti badminton, smash apapun bisa dikembalikan, ada smash masuk, tapi ada smash yang terlalu keras, itu dia (kok) keluar, yang dapat poinnya lawan. Itu lah kira-kira situasi pemilu yang harus diawasi. Jadi yang dapat menentukan nanti referee, wasit," tutur JK.

Baca Juga: Cerdas: Inilah Solusi Peduli Lingkungan dari Aston Martin

Terkait hal ini, JK juga berharap Bawaslu bisa menjadi wasit yang lebih awas terhadap segala bentuk pelanggaran yang terjadi di pemilu. Politikus Partai Golkar itu juga meminta Bawaslu tetap menjaga independensi.

"Jadi Bawaslu disamping mengawasi disamping menjaga lapangan, selain pemainnya dua, pengawasnya lima. Sehebat-hebatnya pengawas, pencuri juga lebih pintar. Artinya pelanggaran juga banyak. Tingkat pengawasan yang rumit ini dibutuhkan, tapi serumit-rumitnya harus dilaksanakan. Pengetahuan diperlukan, tapi sangat penting independensi," kata dia.

Di kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Abhan mengatakan Rakornas ini digelar untuk memperkuat koordinasi dan mewujudkan pemilu yang berintegritas di seluruh daerah di Indonesia.

"Bahwa forum ini dihadiri oleh seluruh jajaran Bawaslu mulai dari provinsi, ketua Bawaslu seluruh kabupaten atau kota. Jadi cuma ketuanya aja, enggak bisa semuanya (datang)," kata Abhan.

"Kegiatan Rakornas ini dalam rangka memperkuat koordinasi, pengawasan bagi jajaran pengawasan pemilu untuk menyelenggarakan pemilu luber jurdil (langsung umum bebas rahasia dan jujur serta adil dalam rangka mewujudkan pemilu berintegritas dan bermartabat," imbuhnya.

Baca Juga: Makin Sibuk di Dunia Hiburan, Adipati Dolken Kapan Nikah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI