Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dituding tidak mengerti dunia ulama. Sandiaga juga disebut tidak punya latar belakang pengetahuan Islam yang kuat.
Sehingga Sandiaga bisa tertipu dengan ceramah-ceramah seseorang yang mengaku sebagai ulama. Tudingan itu disampaikan Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli.
"Sandiaga sebut saja siapa ulama yang dimaksud. Sandiaga tidak mengerti dunia ulama, dia tidak punya latar belakang pengetahuan Islam yang kuat, sehingga mudah tertipu pernah yang ceramah pakai agama disebut ulama," kata Guntur kepada Suara.com, Senin (20/12/2018).
Alasan Guntur tuding Sandiaga lantaran pasangan Prabowo Subianto itu menyebut banyak ulama khawatir menjadi target aparat kepolisian dengan dikriminalisasi.
Baca Juga: Didukung PCNU dan Ulama Bekasi, Ma'ruf: Saat Kampanye Tak Boleh Hoaks
Guntur meminta Sandiaga menyebut sosok ulama yang dimaksudkan Sandiaga. Pasalnya, Guntur menilai penceramah yang menyebarkan kebencian melalui isi ceramahnya tidak bisa disebut sebagai ulama.
Guntur menerangkan kalau sosok ulama seyogyanya lahir dan besar di organisasi-organisasi Islam. Kalau menyinggung penceramah Habib Bahar yang ditetapkan sebagai tersangka, Guntur menilai hal tersebut dilakukan karena Habib Bahar telah menyebarkan ujaran kebencian dalam ceramahnya.
"Bahar FPI dan Sugik Nur tersangka bukan karena menghina pemerintah. Bahar menghina etnisitas. Sugik Nur menghina NU dan Banser. Ini penegakan hukum bukan kriminalisasi," pungkasnya.
Untuk diketahui, Sandiaga mengaku banyak ulama yang menjadi pendukungnya mengeluh karena merasa turut menjadi target sebagai pelaku pelangggaran hukum. Sandiaga meminta kepada para pendukungnya agar tak menuding aparat kepolisian melakukan kriminalisasi terhadap ulama menyusul adanya penetapan penceramah Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka dalam kasus ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: Didukung 100 Ulama Depok, Ma'ruf Amin: Depok Wilayah Strategis