DKI Masuk Kota Toleransi Terendah, PKS Pertanyakan Laporan SETARA Institut

Senin, 10 Desember 2018 | 13:02 WIB
DKI Masuk Kota Toleransi Terendah, PKS Pertanyakan Laporan SETARA Institut
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid angkat bicara terkait laporan Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2018 yang diterbitkan SETARA Institut. Dari laporan itu, DKI Jakarta menjadi kota dengan nilai toleransi terendah.

Melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, Hidayat Nur Wahid mengkritisi hasil laporan IKT Tahun 2018 SETARA Institut yang menempatkan Jakarta pada peringkat 92 dari 94 kota di seluruh Indonesia. Padahal, Hidayat menilai di masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta telah menunjukan kepedulian besar terhadap umat lintas agama.

Hidayat pun mempertanyakan laporan SETARA Institut tersebut.

"Ratusan Ribu Jemaat (diizinkan) Hadiri Perayaan Natal Gereja Tiberias di GBK”. Bukti saat @aniesbaswedan Gubernur, DKI jadi Kota intoleran? Atau Setara Institut pernah resmikan Gereja&peduli pd Umat Hindu di DKI, spt yg dilakukan olh gub @aniesbaswesan?!," tulis Hidayat Nur Wahid, Senin (10/12/2018) pukul 06.54 WIB.

Baca Juga: Penyebut Jokowi Anti Islam Terkena Penyakit Mata Ainussyub

Diketahui, berdasarkan hasil IKT tahun 2018 yang diterbitkan SETARA Institut, DKI Jakarta masuk dalam 10 besar kota dengan tingkat toleransi terendah. Artinya, daerah ibu kota merupakan kawasan yang rawan intoleran.

SETARA Institut meneliti 94 kota dari 98 kota yang ada di Indonesia. Hasilnya, DKI Jakarta menempati peringkat kedua dari bawah alias ke-92 dengan skor 2,880.

Sementara dua kota lain yang berada di bawah DKI Jakarta adalah Tanjung Balai, Sumatera Utara dengan skor 2,817, dan Banda Aceh (2,830).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI