Jokowi: Humas Pemerintah Bertugas Membangun Kepercayaan Masyarakat

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 10 Desember 2018 | 10:39 WIB
Jokowi: Humas Pemerintah Bertugas Membangun Kepercayaan Masyarakat
Presiden Joko Widodo (tengah) mengikuti Senam Tera Indonesia di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, peran humas adalah mensosialisasikan pesan khusus agar terbangun kepercayaan dan reputasi lembaga. Ini disampaikan Jokowi saat membuka Konvensi Nasional Humas 2018 di Istana Negara Jakarta, Senin (10/12/2018).

Jokowi menerangkan, humas perusahaan bertugas membangun kepercayaan dan reputasi perusahaan tanpa menjelekkan perusahaan lain, apalagi dengan ujaran kebencian dan hoaks.

"Humas instansi pemerintah bertugas membangun trust (kepercayaan) masyarakat kepada pemerintah, tanpa memberitakan keburukan pihak lain apalagi hoaks, finah dan keburukan lain," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara.

Menurut Jokowi, peran kehumasan sangat penting di tengah melubernya informasi teks, gambar, video. Kepla Negara kemudian mengaku prihatin dengan informasi tidak benar yang bertebaran di media sosial.

Baca Juga: Warga Heboh, 5 Buaya Muara Terperangkap di Saluran Irigasi

"Kita prihatin munculnya konten negatif, berita provokatif, kabar bohong, yang jelas-jelas tidak memperhatikan etika bahkan dengan tujuan tertentu untuk membangkitkan ketakutan, kecemasan dan perasaan terancam," katanya.

Menurut dia, untuk mengatasi itu tidak cukup dengan regulagi dan penegakan hukum, tapi perlu literasi digital.

"Masyarakat juga harus mampu melakukan 'cross check', klarifikasi. Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan standar moral dan etika yang tinggi dari penggunanya," katanya.

Agenda tahunan Konvensi Hunas tersebut mengangkat tema bertajuk "Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan & Reputasi Indonesia".  Acara tersebut akan berlangsung 10-11 Desember 2018 di Djakarta Theater XXI, Jakarta.

Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana menambahkan, kehumasan di era industri 4.0 memerlukan kombinasi antara intuisi, nalar, empati, emosi, serta kreativitas tak terbatas. Hal tersebut tak dapat ditemukan dalam teknologi, seperti mesin Artificial Intelligence (AI).

Baca Juga: LPDB Siap Dukung Lahirnya Wirausaha Baru

"Dalam konteks hardware, praktisi humas harus memiliki skill sets yang tadi saya sebutkan. Sementara, dalam konteks software atau jiwa, humas harus mengedepankan NKRI. Kalau tidak, ia akan tergerus," kata Agung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI