Massa Rompi Kuning Kembali Bentrok dengan Polisi Prancis

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 09 Desember 2018 | 06:45 WIB
Massa Rompi Kuning Kembali Bentrok dengan Polisi Prancis
Polisi menembakkan gas air mata kepada massa aksi Rompi Kuning di Paris, Prancis, Sabtu (8/12/2018). [Alexandros Michailidis/Shutterstock.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa Rompi Kuning yang kembali turun ke jalan akhirnya bentrok dengan satuan polisi penanggulangan huru-hara di Paris, Prancis. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan water cannon ke arah massa yang anarkis.

"Lusinan toko harus rusak karena aksi anarkis massa. Ini adalah aksi yang sangat tercela," ujar walikota Paris, Anne Hidalgo, dilansir AFP.

Massa Rompi Kuning yang rata-rata merupakan anak muda merusak sejumlah toko di kawasan historis Champs-Elysees, membakar mobil dan barikade polisi, serta melempari polisi dengan botol dan batu.

Mereka menuntut mundurnya presiden Emmanuel Macron yang dinilai menjalankan ekonomi liberal, menyengsarakan rakyat kecil, dan hanya berpihak pada golongan kaya dan borjuis.

Baca Juga: Jokowi Sebut Sang Menantu Berpotensi Masuk Dunia Politik

Sejumlah kebijakan pajak yang diberlakukan presiden Emmanuel Macron juga dituntut untuk dibatalkan. 

Sekitar 126 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Sementara korban luka-luka dari polisi berjumlah 17 orang.

Meski begitu, dampak kerusuhan yang terjadi tidak separah pekan lalu, di mana asap hitam membubung tinggi, setelah sekitar 300.000 massa Rompi Kuning memenuhi jalan-jalan di Prancis untuk menuntut turunnya presiden Emmanuel Macron.

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan berkurangnya kerusakan merupakan buah dari kerjasama dan pengamanan optimal oleh polisi Prancis.

Sekitar 8.000 petugas kepolisian ditugaskan untuk menjaga keamanan kota paris dengan barikade dan kendaraan lapis baja. Dalam aksi protes kemarin, ada 650 demonstran yang ditangkap, membuat jumlah massa yang ditahan polisi Prancis mencapai 1.000 prang.

Baca Juga: Pasang Foto Profil Pejabat TNI, 2 Warga Sulsel Tipu Sejumlah Prajurit

"Presiden akan berbicara dengan memberikan solusi atas masalah yang terjadi saat ini," ujar Philippe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI