Suara.com - Panitia Reuni Akbar 212 mengklaim aksi yang digelar pada Minggu, (2/12/2018) berlangsung sukses. Sebab, jumlah peserta lebih banyak daripada yang diharapkan.
Namun, terselip pengakuan mencengankan yang terlontar dari panitia penyelenggara. Mereka ternyata masih mengutang sejumlah pembiayaan.
Ketua Panitia Reuni Akbar 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, masih mengutang pembayaran sewa peralatan seperti panggung.
"Kami juga masih utang, biaya panggung, pelantang suara, belum dilunasi,” kata Jabbar di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Baca Juga: Dilantik Jimly Asshiddiqie, Sandiaga Jadi Korwil ICMI DKI Jakarta
Bendahara Panitia Reuni Akbar 212 Supriadi membenarkan adanya utang tersebut. Ia mengatakan, pengeluaran acara itu terbilang besar.
"Konsumsi dan toilet-toilet, itu besar biayanya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, utang itu membantah tudingan aksi mereka dibiayai sejumlah kalangan elite, salah satunya Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Supriadi mengakui, panitia kekinian pasrah dan hanya mengandalkan sumbangan relawan untuk membayar utang-utang tersebut.
Baca Juga: Tolak Barcelona, Pemain Muda Ajax Pilih Gabung PSG