Ini 10 Kota Paling Toleran Tahun 2018, Jakarta Tidak Masuk

Jum'at, 07 Desember 2018 | 17:33 WIB
Ini 10 Kota Paling Toleran Tahun 2018, Jakarta Tidak Masuk
Salah satu sudut Singkawang, Kalimantan Barat [suara.com/Rizka Chaerani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setara Institut memublikasiakn laporan Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2018. Hasilnya, kota Singkawang, Salatiga dan Pemantang Siantar mendapat predikat sebagai kota paling toleran.

Dalam mengukur IKT tahun 2018, Setara Institut menggunakan kerangka metodelogis Brian J Grim dan Roger Finke.

Sementara variabel yang menjadi tolok ukurnya yakni, regulasi pemerintah kotat Tindakan pemerintah, regulasi sosial, dan demografi agama.

Untuk menyusun IKT 2018, Setara Institut meneliti 94 kota dari 98 kota yang ada di Indonesia. Dengan bobot pengukuran yakni, rencana pembangunan (10 persen), kebijakan diskriminatif (20 persen), peristiwa intoleransi (20 persen), partisipasi masyarakat sipil (10 persen), pernyataan (10 persen), tindakan nyata (15 persen), heterogenitas agama (20 persen), inklusi sosial keagamaan (10 persen).

Baca Juga: Warga Bingung Saat Uji Coba Skybridge Tanah Abang, Anies: Itu Normal

Melalui penilaian tersebut, didapati 10 kota dengan toleransi tinggi tahun 2018 beserta poinnya dengan menggunakan skala 1-7 yang menggambarkan rentan gradatif dari kualitas buruk ke baik, sebagai berikut:

1. Kota Singkawang 6,513

2. Kota Salatiga 6,477

3. Kota Patang Siantar 6,280

4. Kota Madado 6,030

Baca Juga: Apresiasi Langkah Jokowi, Ketua MPR Tetap Minta Usut Penembakan di Papua

5. Kota Ambon 5,960

6. Kota Bekasi 5,890

7. Kita Kupang 5,875

8. Kita Tomohon 5,833

9. Kota Binjay 5,830

10. Kota Surabaya  5,823

Direktur Riset Setara Institut Halili menuturkan, laporan IKT 2018 adalah laporan kedua yang disusun dengan mengutamakan praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia.

Ia mengungkapkan, tujuan indeks ini untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi, sehingga dapat memicu bagi kota-kota lain.

"Dengan IKT 2018 ini kami berharap mudah-mudahan ini semakin mendorong praktik dan promosi toleransi jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Halili di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI