Suara.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan memuji keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak memberhentikan pembangunan jalan Trans Papua pasca-penembakan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka ke pekerja. Tetapi, Zulkifli meminta pada pemerintah khususnya ke TNI dan Polri untuk memburu dan menangkap pelaku penembakan yang menewaskan pekerja proyek itu.
"Saya apresiasi bahwa presiden terus lanjutkan pembangunan ya. Dan harus ada tindakan tegas," kata Zulkifli di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jumat (7/12/2018).
Menurut Zulkifli, aksi penembakan yang menyasar para pekerja itu tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan. Maka dia berharap kalau ada tindakan tegas untuk memberantas para pelaku penembakan.
"Bayangkan orang bekerja dibunuh sedemikian rupa sangat mengganggu, bertentangan dengan kemanusiaan, itu pelanggaran berat," pungkasnya.
Baca Juga: Obituari, Sastrawan Eksil Kuslan Budiman Sendiri Menolak Sunyi
Sebanyak 19 (sebelumnya ditulis 31) pekerja PT. Istaka Karya di proyek Trans Papua ditembak mati kelompok bersenjata pada Minggu (2/12) saat sedang mengerjakan pembangunan Jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak di Kabupaten Nduga, Papua.
Sehari berikutnya, Senin (3/12) sekitar pukul 18.30 wit kelompok bersenjata itu juga menyerang Pos TNI Mbua hingga menyebabkan satu prajurit tewas tertembak.
Terkait aksi penyerangan dan penembakan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa proyek pembangunan infrastruktur di wilayah Papua tidak akan diberhentikan meskipun terjadi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12/2018).