Suara.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengaku tidak puas dengan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada Kamis (6/12/2018) kemarin. Angka tersebut akan menjadi bahan evaluasi TKN untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf.
"Kami tentu tidak puas dengan angka (hasil survei LSI) di atas. Kami akan terus berusaha meningkatkan elektabilitas kami dengan berbagai strategi," ujar Ace saat dihubungi Suara.com, Jumat (7/12/2018).
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, selama dua bulan tahapan kampanye tak ada lonjakan elektabilitas kedua pasangan Capres dan Cawapres peserta Pemilu 2019, baik itu pasangan Jokowi-Ma'ruf atau pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Meski demikian, politikus Partai Golkar ini mengaku senang lantaran pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibanding Prabowo-Sandiaga walaupun belum signifikan.
Baca Juga: Timses: Reuni 212 Beri Dampak Positif Terhadap Elektabilitas Prabowo
"Pasangan Jokowi-Kyai Ma’ruf masih unggul dalam survei LSI Denny JA walaupun belum bergerak signifikan. Kami tetap masih di atas angka mayoritas," kata dia.
Terkait program pasangan capres-cawapres , Politisi Partai Golkar itu menyebut bahwa program-program unggulan Jokowi-Ma'ruf lebih dikenal dan dirasakan masyarakat dibanding program pasangan Prabowo-Sandiaga. Hal tersebut kata Ace sudah terlihat dari hasil survei LSI Denny JA.
"Soal program yang ditawarkan belum dikenal, survei LSI Denny JA juga sebenarnya menunjukan bahwa program unggulan Pak Jokowi seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, PKH, Infrastruktur, sertifikasi tanah dan lain-lain jauh lebih dikenal dan dirasakan rakyat ketimbang program yang ditawarkan kubu sebelah," ucap Ace.
Menurut Ace program unggulan Jokowi yang sudah dijalankan seperti program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, PKH, Infrastruktur, sertifikasi tanah, terus dipertahankan. Menurutnya program tersebut sudah dirasakan langsung manfaatnya di masyarakat.
"Program-program itu akan tetap dipertahankan karena memang dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. Dengan program-program itu pula kepuasan masyarakat atas kinerja Pak Jokowi jauh lebih tinggi," kata dia.
Baca Juga: 3.000 Polisi dan TNI Jaga Laga Persija Kontra Mitra Kukar di GBK
Untuk diketahui, hasil survei LSI bulan November 2018, elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 53.2 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga 31.2 persen. Dan mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 15.6 persen,.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar menjelaskan, pada September dan Oktober tahun ini, pihaknya juga merekam tingkat presentase suara kedua kandidat. Namun, tak ada peningkatan suara yang signifikan kedua paslon selama dua bulan kampanye berjalan.
"Jarak suara kedua kandidat masih tetap di atas 20 persen, dengan keunggulan Jokowi – Maruf Amin dibandingkan Prabowo – Sandiaga," ujar Rully SAAT konfrensi pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).
Menurutnya, salah satu faktor karena berbagai isu dan program yang sosialisasikan ke masyarakat tidak memiliki efek elektoral signifikan terhadap pemilih secara luas. Pasalnya isu-isu yang disampaikan tidak substansial.
"Isu-isu tersebut lebih banyak menjadi sensasi dalam diskursus publik selama masa kampanye dan tak banyak berpengaruh pada naik turunnya suara capres," kta dia.