Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar menjelaskan, pada September dan Oktober tahun ini, pihaknya juga merekam tingkat presentase suara kedua kandidat. Namun, tak ada peningkatan suara yang signifikan kedua paslon selama dua bulan kampanye berjalan.
"Jarak suara kedua kandidat masih tetap di atas 20 persen, dengan keunggulan Jokowi – Maruf Amin dibandingkan Prabowo – Sandiaga," ujar Rully SAAT konfrensi pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).
Menurutnya, salah satu faktor karena berbagai isu dan program yang sosialisasikan ke masyarakat tidak memiliki efek elektoral signifikan terhadap pemilih secara luas. Pasalnya isu-isu yang disampaikan tidak substansial.
"Isu-isu tersebut lebih banyak menjadi sensasi dalam diskursus publik selama masa kampanye dan tak banyak berpengaruh pada naik turunnya suara capres," kta dia.
Baca Juga: Timses: Reuni 212 Beri Dampak Positif Terhadap Elektabilitas Prabowo