Suara.com - Jumat (7/12/2018) pagi, tepat pukul 06.43 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 terjadi di sebelah barat daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pusat gempa terjadi di 83 km, barat daya Kabupaten Lebak, dan pada kedalaman 19 km.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani, mengungkapkan gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami.
"Gempa bumi tidak menyebabkan tsunami, karena energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut," jelasnya.
Berdasarkan lokasi gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi ini berasosiasi dengan aktifitas sesar di selatan Banten.
Baca Juga: ESDM Raih Penghargaan Penerapan LHKPN Terbaik 2018
"Berdasarkan lokasi gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan kegiatan sesar di selatan Banten," tambahnya.
Menurut PVMBG, secara geologi, daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Pesisir Selatan Banten, yang sebagian besar tersusun oleh batuan kuarter berupa batuan gunung api dan sedimen batuan tersier, serta endapan aluvium.
"Wilayah tersebut secara umum tersusun oleh batuan kuarter, berupa batuan gunung api dan sedimen batuan tersier, serta endapan aluvium. Batuan kuarter umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak bagi efek guncangan gempa bumi," kata Kasbani.
Seperti yang disiarkan oleh PVMBG, guncangan gempa bumi banyak terjadi di daerah yang berdekatan dengan pusat gempa, kemudian dilipat hingga bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi.
Menurut BMKG, guncangan dirasakan di Pelabuhan Ratu dan Pandeglang dengan II-III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Baca Juga: Pangkas Regulasi, Obvitnas Bidang ESDM Kini Lebih Ringkas
Kasbani mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD.