Jokowi : Jangan Sampai Ideologi Impor Mendapat Tempat

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 07 Desember 2018 | 15:24 WIB
Jokowi : Jangan Sampai Ideologi Impor Mendapat Tempat
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait penembakan pekerja Trans Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12). [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan semua elemen bangsa untuk tidak lengah dalam menjaga Pancasila dan NKRI. Jokowi juga meminta nilai-nilai Pancasila diterpkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Memastikan nilai-nilai Pancasila terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa kita sehari-hari," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) Tahun 2018 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta, Jumat (7/12/2018) seperti dilansir dari Antara.

Jokowi kemudian mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak memberikan ruang bagi masuknya ideologi luar atau ideologi impor.

"Jangan sampai ideologi impor mendapat tempat kemudian menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak Merah Putih," katanya.

Saat mengawali sambutannya, Jokowi lebih dulu menanyakan kepada peserta jambore yang mencapai sekitar 1.300 orang terkait kesetiannya dalam menjaga NKRI.

"Apakah saudara-saudara siap terus membela NKRI? Apakah saudara-saudara terus setia kepada Pancasila? Siap membela Pancasila?" tanya Presiden yang langsung dijawab 'siap' para kader bela negara FKPPI itu.

Kemudian Kepala Negara itu meminta jawaban siap yang disampaikan tidak hanya di bibir dan teriakan saja, tetapi juga di pikiran.

Menurut JOkowi, para kader yang hadir mewarisi semangat juang, semangat bela negara, semangat cinta Tanah Air yang sudah dipegang teguh generasi pendahulu yang sudah bertaruh nyawa memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

"Negara kita berbeda suku, adat, agama, tradisi, bahasa daerah. Di negara Pancasila, kepentingan negara harus diletakkan di atas kepentingan golongan dan pribadi," katanya.

Lebih jauh Jokowi mengatakan, tugas membela negara tidak mudah dan tidak cukup hanya mengumpulkan massa, tetapi harus dengan kerja nyata.

"Bisa dilakukan melalui berbagai bidang profesi, bela negara bisa dilakukan mereka yang menjadi dokter yang punya dedikasi memberikan pelayanan utamanya di daerah terpencil," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI