Ia mengklaim, gerakan 10.000 pemandi jenazah itu semata-mata karena panggilan hati. Tidak ada kaitannya sama sekali sama urusan politik.
"Biarlah masyarakat yang menilai. Intinya kita ingin berbuat untuk masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Imam Malik mengatakan, ia merupakan sosok yang tadinya takut dengan jenazah. Namun lambat laun justru terbiasa.
"Dulu takut banget, tapi sekarang tidak. Saya termasuk orang yang rutin memandikan jenazah. Kebetulan di komplek saya tinggal jarang yang bisa," ujarnya.
Baca Juga: Keluarga Pengikut Aliran Sesat Sensen Komara Diperiksa Polisi
Menurutnya, dalam program yang digagasnya itu, ia akan turun langsung memberikan pelatihan.
"Kalau untuk perempuan nanti istri saya kemungkinan akan melatih karena kebetulan saya dan istri bisa memandikan jenazah," tandasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah