Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ramai-ramai mendatangi Gedung DPR RI Jumat (7/12/2018). Mereka menggeruduk DPR lantaran PSI menuntut DPR RI agar lebih transparan dalam menggunakan anggaran.
Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) PSI mendatangi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR untuk meminta sejumlah data yang berkaitan dengan anggaran. Hal itu diupayakan PSI karena adanya penilaian buruk dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) terhadap kinerja DPR.
"Jadi kalau kita lihat kemarin itu Formappi menyebut bahwa tahun ini jumlah RUU yang disahkan oleh DPR RI hanya 4. Sementara kalau kita liat anggaran DPR tahun ini mengalami lonjakan sebesar Rp 1,5 triliun. Tahun lalu anggaran DPR RI itu Rp 4,7 triliun. Tahun ini Rp 5,7 triliun," kata Caleg PSI Sigit Widodo di lokasi.
Selain itu, Caleg PSI lainnya Mikhail Gorbachev Dom mengatakan adapun PSI pun mendukung usulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar anggota dewan tidak mendapatkan upah karena dinilai lambat menyelesaikan Undang-Undang.
Baca Juga: Banyak Pasien Kanker Menolak Biopsi, Benarkah Malah Memicu Sel Kanker?
"Kalau anggota DPR itu nggak kerja, nggak bikin UU, nggak selesai UU-nya dari Prolegnas itu mendingan mereka nggak digaji saja ini kita ke sini dalam rangka itu," ujarnya.
Mikhail pun menambahkan bahwa pihaknya telah menerima data terkait anggaran secara online. Akan tetapi hal itu tidak membuat PSI puas.
Oleh karenanya PSI mendatangi DPR untuk melengkapi data yang belum lengkap.