Cerita Heroik 2 Warga Nduga Selamatkan Pekerja Istaka Karya dari Penembakan

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 07 Desember 2018 | 08:21 WIB
Cerita Heroik 2 Warga Nduga Selamatkan Pekerja Istaka Karya dari Penembakan
Petugas gabungan TNI dan Polri mendata keluarga korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua. (ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Endis Tabuni saat itu mengatakan bahwa dua orang pekerja sudah tidak ada di rumahnya dan lari ke dalam hutan. Ternyata, dua orang itu disembunyikan di rumahnya ditutup dengan menggunakan bahan seadanya baik itu kain atau daun,” ujar dia.

Kemudian pukul 09.00 WIT, Endis Tabuni mengendap keliling kampung tanpa penerangan untuk mengecek situasi kelompok bersenjata. Setelah dinyatakan aman, Endis Tabuni kembali menjemput dua pakerja untuk menyelamatkan diri.

Lalu sekitar pukul 12.00 WIT, Endis Tabuni bersama dua pekerja menuju hutan ke arah Mbua, sebab Mbua yang dirasa paling aman. Sambil menggendong anaknya yang berusia tiga tahun, dia mengawal dua pekerja masuk ke hutan jalan kaki tanpa penerangan.

“Saat berada di dalam hutan dengan rasa takut dan tanpa penerangan Endis Tabuni berjalan dengan cepat, sekitar satu jam berlalu mereka terpisah. Tetapi besok paginya mereka bertemu di Pos TNI Mbua dengan beberapa warga lain yang memiliki cerita masing-masing untuk menyelamatkan diri,” tutur Aidi.

Baca Juga: Ngaku Anggota SPSI, 2 Preman di Medan Peras Sopir Angkutan Barang

Kemudian, Ekira Lokbere merupakan warga asli Mbua yang berdomisilih di Yigi, dia adalah salah satu karyawan PT Istaka Karya, karena memiliki rumah di Yigi dia tak tidur di camp. Ekira Lokbere menampung beberapa pekerja PT Istaka Karya, termasuk bosnya.

"Saat itu KKB juga mendatangi mereka dan dimintai uang untuk keperluan upacara 1 Desember, semua yang ada dalam rumahnya dimintai uang, baik itu uang pribadi ataupun uang PT Istaka Karya. Setelah itu KKB minta para pekerja termasuk bosnya, tetapi Ekira Lokbere justru mengatakan jika kau ingin ambil mereka, bunuh saya dulu,” tuturnya.

Aidi menyampaikan, sampai saat ini proses evakuasi masih berlangsung diwarnai kontak senjata dengan kelompok bersenjata. Sebagian warga selamat dan korban meninggal sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI