Pemilik Kapal Tolak Bantu Cari Korban KM Multi Prima 1 yang Masih Hilang

Kamis, 06 Desember 2018 | 18:27 WIB
Pemilik Kapal Tolak Bantu Cari Korban KM Multi Prima 1 yang Masih Hilang
ABK KM Multi Prima 1 saat dievakuasi. (TimeIndonesia.co,id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - perusahaan pelayaran nasional, PT Sunindo Transnusa Sejahtera, pemilik Kapal Motor (KM) Multi Prima 1 tidak bersedia membantu kelanjutan pencarian enam korban KM Multi Prima 1 tenggelam yang masih hilang. Hari ini tepat dua minggu KM Multi Prima 1 tenggelam Perairan Pulau Sumbawa, Kamis (6/12/2018).

Dari 14 awak kapal, tujuh orang selamat, satu orang berhasil ditemukan dan enam orang lainnya belum ditemukan hingga kini. Usaha pun terus dilakukan pihak keluarga untuk meminta bantuan kelanjutan pencarian enam korban yang masih hilang.

"Info dari Kepala SAR Mataram, pemilik kapal tak berkoordinasi dengan SAR. Didesak keluarga, baru mereka (Sunindo) kirim surat ke SAR. Ke mana saja mereka? Pihak SAR hanya melakukan pemantauan, tapi pencarian full, hanya bila ada petunjuk. Sebab itu, SAR meminta pemilik kapal ikut membantu,” kata M Tahir Saleh, anak Kepala Kamar Mesin (KKM) Mahmud Dullah Pande Saleh yang merupakan salah satu korban tenggelamnya KM Multi Prima 1, saat dihubungi wartawan, Kamis (6/12/2018).

Tahir menuturkan, permohonan bantuan dari pihak keluarga korban kepada PT Sunindo Transnusa Sejahtera, pemilik Kapal Motor (KM) Multi Prima 1 dikarenakan pencarian oleh SAR Mataram resmi dihentikan pada 30 November 2018 atau tujuh hari setelah Basarnas menerima informasi tenggelamnya kapal.

Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Santri Tewas Tenggelam di Tanah Abang

Karenanya, setelah pencarian korban dihentikan, keluarga korban kata Tahir meminta SAR membuka lagi pencarian dan diberikan batas hingga 3 Desember. Namun setelah tiga hari pencarian lanjutan, hasilnya masih nihil.

Kata Tahir, permintaan kelanjutan pencarian ini disampaikan keluarga karena selama sepekan tak ada permintaan dan koordinasi antara Direktur PT Sunindo Transnusa, Tonny Sunur, dengan SAR Mataram. Pemilik kapal juga tidak pro-aktif berkomunikasi dengan keluarga inti korban selama pencarian.

"Pada 4 Desember, pihak keluarga menemui pemilik KM Multi Prima 1 di Tanjung Batu, Surabaya, dan mendesak PT Sunindo Transnusa berkoordinasi dengan SAR Mataram untuk kelanjutan pencarian, karena ada titik terang ditemukannya salah satu Anak Buah Kapal (ABK), yakni Nahum Naibahas alias Riski di utara titik tenggelamnya kapal," kata pria yang bekerja sebagai Produser IDX Channel itu.

Sesuai prosedur, operasi SAR bisa diperpanjang jika ada permintaan pihak pemerintah daerah, perusahaan atau pemilik kapal yang mengalami musibah atau bencana. Dalam hal ini, biaya penyelenggaraan operasi SAR dibebankan kepada pihak yang meminta.

Ketika pihak keluarga mengontak manajemen PT Sunindo sebagai tindaklanjut arahan SAR agar memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk membantu pencarian, tidak ada respons dari pemilik kapal.

Baca Juga: Tolong Remaja, Teddy Malah Ikut Tewas Tenggelam di Lava Bantal

"Kami mendesak pemilik kapal bertanggung jawab untuk mendanai pencarian lagi oleh SAR Mataram atau mengerahkan armada sendiri dalam sepekan ke depan untuk mencari. Tapi tak ada respons, pemilik kapal tak bersedia membantu," tegas Muhammad Hatta, keluarga korban, di Surabaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI