Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menegaskan, korban tewas yang disebut sebagai karyawan PT Istaka Karya yang tengah membangun jalan Trans Papua tidak dibunuh dengan cara dieksekusi.
Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom kepada Jubi melalui sambungan telepon, Rabu (5/12/2018), membantah keterangan aparat keamanan Indonesia yang menyebut para pekerja dibunuh dengan cara dieksekusi.
“Kami yang bertanggungjawab. Ada kontak senjata. Itu serangan bersenjata, bukan eksekusi seperti yang disampaikan aparat keamanan Indonesia,” kata Sebby Sambom.
Untuk diketahui, Kapendam Cenderawasih, Kolonel Muhamad Aidi sebelumnya mengatakan karyawan PT Istaka Karya dieksekusi di sebuah tempat bernama Puncak Kabo.
Baca Juga: Siapa Artis yang Ngamar dengan Suami Wali Kota Cantik Airin?
Sebby menuturkan, Panglima Daerah Tentara Pembebasan Nasional Papaua Barat (TPNPB) Makodap III Ndugama Egianus Kogeya, telah memerintahkan Pemne Kogoya untuk menyerang sejumlah orang di kali Aworak, Kali Yigi dan Pos TNI Distrik Mbua.
Ia mengungkapkan, TPNPB sudah cukup lama memantau para pekerja di kali Awarok dan Kali Yigi.
“Mereka itu anggota militer, Denzipur. Bukan pekerja sipil,” lanjut Sebby yang ketika dihubungi sedang berada di Papua Nugini.
Sebby juga menyebutkan, TPNPB bukanlah kelompok kriminal sebagaimana yang sering disebutkan oleh aparat keamanan Indonesia.
TPNPB adalah tentara pembebasan nasional rakyat Papua Barat yang bertujuan membebaskan Papua Barat dari Indonesia.
Baca Juga: Wajib Coba! Nitro Coffee dan Nitro Tea, Ngopi Rasa Bir yang Kian Ngehits
"Kami sudah sampaikan pernyataan perang pada awal tahun 2018 ini," ujar Sebby.