Prabowo Marah ke Wartawan, AJI Indonesia: Sebagai Capres Harus Bisa Bijak

Kamis, 06 Desember 2018 | 14:49 WIB
Prabowo Marah ke Wartawan, AJI Indonesia: Sebagai Capres Harus Bisa Bijak
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berpidato di hadapan pendukung. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan menilai kemarahan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kepada wartawan menjadi catatan tersendiri pada integritasnya di mata publik.

Menurut Abdul, seharusnya Prabowo bersikap bijak dalam mengkritik pemberitaan, bukan menunjukkan kemarahannya kepada wartawan.

"Tapi pernyataan itu dan kemarahannya di depan publik seperti itu menjadi catatan soal integritasnya. Sebagai calon presiden, harusnya dia kan menunjukkan sikap bijak menghadapi kritik atau sikap berbeda, bukan malah menunjukkan kemarahan seperti itu," ujar Abdul kepada Suara.com, Kamis (6/12/2018).

Pernyataan Abdul menanggapi kemarahan Prabowo di sejumlah media massa di Indonesia dinilai tidak objektif dalam memberitakan jumlah massa yang hadir di acara Reuni Akbar 212. Prabowo mengklaim reuni 212 yang berlangsung di lapangan Monas, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu dihadiri 11 juta umat Islam.

Baca Juga: Pabrik Kosmestik Ilegal di Sulsel Sudah Beroperasi Sejak 2015

"Dia (Prabowo) itu calon presiden. Jika menghadapi perbedaan seperti ini saja dia tak proporsional dan tak cukup bijak, bagaimana dia akan menanggung beban berat sebagai presiden yang pasti jauh lebih besar," katanya.

Abdul pun menyayangkan sikap Prabowo yang menuding media tidak bisa dipercaya karena membuat berita bohong. Pasalnya kata Abdul, kenyataannya banyak media yang memberitakan soal aksi Reuni 212.

"Prabowo menuding media bias dan tak bisa dipercaya dalam soal liputan Reuni 212. Kalau mengatakan media tak meliput berita itu, itu pasti bohong. Karena kenyataannya banyak juga media yang membuat berita soal itu," ucap dia.

Lebih lanjut, Abdul juga menyerahkan kepada masyarakat yang menilai soal kemarahan Prabowo. Ia yakin masyarakat bisa menilai langsung siapa yang layak dipercaya.

"Karena itu, biar publik yang menilai apakah kemarahan itu proporsional atau sikap cengeng yang berlebihan. Saya percaya publik bisa menilai, mana yang lebih layak dipercaya, media atau Prabowo," tandasnya.

Baca Juga: Nantinya Tarif Parkir di Jakarta Tak Seragam, di Mana yang Paling Mahal?

Sebelumnya Prabowo Subianto menyampaikan kemarahannya pada sejumlah media mainstream di Indonesia. Kekesalan Prabowo berawal dari seringnya media menerbitkan berita tidak berimbang dalam memberitakan jalannya Pemilihan Presiden 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI