Prabowo Marah ke Wartawan Tak Beritakan Reuni 212, Ketua AJI : Berlebihan

Kamis, 06 Desember 2018 | 14:25 WIB
Prabowo Marah ke Wartawan Tak Beritakan Reuni 212, Ketua AJI : Berlebihan
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan angkat bicara perihal kemarahan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kepada wartawan.

Abdul Manan menilai seharusnya Prabowo bersikap proporsional dan tidak berlebihan dalam mengkritik pemberitaan Reuni 212 pada 2 Desember 2018 lalu.

"Sebaiknya Prabowo menanggapi media dengan cara proporsional dan tidak berlebihan mengatakan media dan jurnalis tidak bisa dipercaya hanya karena tak menjadikan berita Reuni 212 di halaman utama, itu berlebihan," ujar Abdul Manan kepada Suara.com, Kamis (6/12/2019).

Pernyataan Abdul Manan menyusul sikap Prabowo yang mengkritik media massa karena menganggap sejumlah media nasional tidak memberitakan aksi reuni 212 akhir pekan lalu di lapangan Monas, Jakarta.

Kendati demikian, Abdul Manan meminta media untuk tidak terlalu menanggapi kemarahan mantan Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus) itu. Sebab kata Abdul Manan, wartawan juga harus menghargai hak Prabowo dalam menyampaikan pendapatnya.

"Tapi media juga tak perlu terlalu menanggapi sikap Prabowo itu. Kita harus menganggapnya sebagai hak Prabowo menggunakan kebebasan berekspresi dan kebebasan berpendapatnya yang itu dilindungi oleh Undang-undang," tutur dia.

Abdul Manan mencontohkan, sama halnya jika ada yang menyatakan Prabowo tidak layak dipilih karena terlibat dalam penculikan aktivis di era 1998. Pernyataan politik tersebut kata Abdul Manan juga dilindungi Undang-undang.

"Derajat pernyataan itu sama seperti ketika ada yang mengatakan bahwa dia (Prabowo) tak layak dipilih karena terlibat penculikan. Itu sama-sama pernyataan politik yang sama-sama dilindungi konstitusi," tandasnya.

Sebelumnya Prabowo marah kepada media-media mainstream Indonesia. Menurutnya terdapat sejumlah media yang enggan memberitakan aksi Reuni 212 yang diklaimnya dihadiri oleh 11 juta orang.

Selain itu Prabowo juga menganggap banyak media nasional yang tidak berimbang saat memberitakan jalannya Pemilihan Presiden 2019. Itu disampaikan Prabowo saat pidato dalam acara bertajuk Hari Perayaan Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu siang.

"Setiap hari beberapa koran masuk ke rumah saya, saya hanya melihat bohong apa lagi nih yang mau mereka sampaikan dan yang mau mereka cetak. Puncaknya mereka menelanjangi mereka sendiri, 11 juta orang hadir mereka tidak beritakan," kata Prabowo.

Prabowo mengungkapkan ada upaya untuk memanipulasi demokrasi yang terjadi di Indonesia. Prabowo menuding media-media yang ada di Indonesia juga turut andil dalam upaya tersebut dengan membuat berita yang tidak sesuai dengan fakta.

Dalam pidatonya Prabowo juga mengajak hadirin untuk tidak menghormati media-media yang ada di Indonesia. Dia bahkan menyebut media-media di Indonesia sebagai antek asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI