Suara.com - Prosesi kremasi jenazah sastrawan Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini di Yayasan Sosial Gotong Royong Ambarawa Kabupaten Semarang, Rabu (5/12/2018) berlangsung khidmat.
Meninggalnya NH Dini masih menyisakan kesedihan bagi kerabat dan rekan yang hadir dalam prosesi tersebut.
Pantauan Suara.com, putri NH Dini, Marie Claire Lintang, terlihat ingin selalu berada dekat dengan jenazah sang bunda. Mereka akhirnya berpisah saat proses kremasi dimulai.
"Saya sangat kaget tentunya. Dia adalah ibu yang hebat, kami banyak belajar dari dia," kata Lintang.
Baca Juga: Gagal Menikah Karena Masalah Sepele, Kisah Perempuan Ini Jadi Viral
Lintang merupakan guru di sebuah sekolah internasional di Kanada. Belakangan Lintang sedang bertugas di Bandung, Jawa Barat.
"Saya bersyukur ada di Bandung, bisa menikmati kebersamaan dengannya beberapa waktu lalu," ucapnya.
Sementara adik Lintang, Piere Louis Padang tak bisa melihat sang bunda untuk terakhir kalinya. Padang yang merupakan sutradara film Hollywood Despicable Me : The Minions itu tak mendapat jadwal terbang ke Indonesia dari Prancis.
"Kami sepakat, saya yang datang, intinya kami bersama-sama mendoakan ibu," kata Lintang.
"Belum tahu (Padang) bisa pulang kapan. Karena ini kan juga bulan Desember, jadwal pesawat masih padat," ujarnya lagi.
Baca Juga: Intim dan Syahdunya Konser 30 Tahun KLa Project
Usai proses kremasi, Lintang bakal langsung bertolak ke Bandung untuk melanjutkan tugasnya. Terkait abu jenazah NH Dini akan disimpan di mana, dia ingin menitipkan di yayasan dulu.
"Sementara abu jenazah dititipkan di yayasan Ambarawa ini dulu, kami lihat perkembangan berikutnya bagaimana nanti keputusan selanjutnya," katanya.
NH Dini lahir di Semarang 29 Februari 1936. Dia meninggal setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Tembalang, Kota Semarang, Rabu (4/12/2018) sekitar jam 11.00 WIB.
NH Dini sempat mendapat perawatan di RS Elisabeth Semarang. Namun dia dinyatakan meninggal di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB.
Kontributor : Adam Iyasa