Suara.com - Beredar spanduk yang berisi tulisan Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo alias Jokowi bersama Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Dalam spanduk tersebut juga tertera gambar pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Sementara bagian bawah spanduk terdapat tulisan “Prabowo-Sandi For Presiden Indonesia Kuat.”
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Andre Rosiade menegaskan spanduk tersebut bukanlah dibuat kubunya.
"Yang pasti itu bukan dari kami, itu bukan cara Pak Prabowo dan Bang Sandi," ujar Ande kepada Suara.com, Rabu (5/12/2018).
Baca Juga: Komnas HAM: Polisi Harus Transparan Tangani Penembakan di Nduga Papua
Politikus Partai Gerindra itu menyebut pihaknya tidak melakukan politik fitnah atau hoaks dengan membuat spanduk seperti yang beredar. Pasalnya kata Ade, BPN Prabowo – Sandiaga fokus di bidang ekonomi.
Andre mempersilakan Tim Kampanye Nasional calon presiden Jokowi - Maruf Amin yang dirugikan untuk mengambil langkah hukum.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, spanduk tersebut didapati terpajang di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Tak hanya itu, foto spanduk tersebut juga viral di media-media sosial, Rabu (5/12/2018).
"Kami sudah menerima laporan itu dan menindaklanjutinya. Kami sudah meminta agar spanduk itu dicopot," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu Jakarta Pusat Halman Muhdar.
Halman menuturkan, Panitas Pengawas Kecamatan Tanah Abang juga juga sudah berkoordinasi dengan aparat kelurahan serta warga untuk mencopot spanduk tersebut.
Baca Juga: Duh! Lawan Arsenal, Man United Terancam Tanpa 6 Pemain Belakang
Untuk diketahui, dalam spanduk tersebut terdapat foto Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno
Selain foto Prabowo – Sandiaga Uno, terdapat pula tulisan seperti "PKI berkedok Pancasila"; "JKW Bersama PKI"; "JKW Hoaks Nasional"; "JKW Sontoloyo Nasional"; "JKW Genderuwo Nasional"; "2019 Tenggelamkan PKI"; dan, paling bawah terdapat tulisan "Prabowo - Sandi for Presiden Indonesia Kuat".