Suara.com - Putri pertama mendiang NH Dini, Marie Claire Lintang tiba di Wisma Lansia Harapan Asri, tempat jenazah sang ibunda disemayamkan, Rabu (5/12/2018) jam 10.30 WIB. Memasuki aula wisma, Lintang tak kuasa menahan kesedihan. Raut wajahnya pun memulai memerah dan tangis pun pecah.
Belum sempat melihat wajah ibunda yang dikasihinya, beberapa kerabat yang melihat Lintang datang langsung memeluk dan disambut pula tangisan yang sama.
Lintang yang berwajah bule pun sempat menghampiri seorang nenek dan langsung bersimpuh di kakinya. Sebuah pemandangan persamuhan keluarga yang sudah lama tak berjumpa.
Mengenakan kaos hitam, Lintang kemudian mendekat ke peti jenazah Ibundanya. Namun, Lintang kembali dia tak kuat melihat jenazah almarhumah Dini. Dari balik kacamata hitamnya, dia sesekali menyeka air mata.
Baca Juga: Arcandra: Paradigma Pengelolaan Energi Nasional Harus Berubah
Lintang sempat membelai wajah Ibudanya yang sudah berselimut kain kafan. Sambil terbata-bata, Lintang pun akhirnya memberikan sepatah kata.
"Saudara saya tidak bisa datang menyaksikan pemakaman ini karena dia tidak dapat penerbangan hari ini, kami diskusi, saya datang duluan. Intinya sama-sama mendoakan ibu," kata Lintang.
Dia pun mengenang pertemuan terakhirnya dengan NH Dini yang empat hari lalu sempat berkunjung ke Bandung. Kala itu, kata Lintang, sang Ibunda bercerita selama berkegiatan di wisma tersebut.
"Kesan terakhir saya tak ada firasat, hanya Ibu bercerita masih bekerja membuat tulisan sampai tengah malam. Saat itu dia terlihat cantik," katanya.
Lintang berharap karya-karya NH Dini bisa tersimpan dengan baik dan bisa dimanfaatkan untuk semua yang membutuhkan.
Baca Juga: Sudah Putus, Jessica Mila - Mischa Chandrawinata Masih Berteman Baik
"Ada sebagian karya disimpan di koleksi Museum HB Yasin di Jakarta, sebagian di Semarang di Balai Pustakawan," ujarnya.