Pelajari Penanganan Sampah, Pemkot Palu Kunjungi Tangsel

Rabu, 05 Desember 2018 | 12:02 WIB
Pelajari Penanganan Sampah, Pemkot Palu Kunjungi Tangsel
Pemerintah Kota Palu mengunjungi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk melakukan study tiru terkait inovasi dan penanganan sampah di Kota Tangsel, Selasa (4/12/2018). (Dok: Pemkot Tangsel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota Palu, yang diketuai Asisten Daerah Satu, Moh Rifani, bersama lurah dan camat mengunjungi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk melakukan study tiru terkait inovasi dan penanganan sampah di Kota Tangsel, Selasa (4/12/2018).

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, saat menerima kunjungan tersebut, mengungkapkan, seharusnya Tangsel yang datang berkunjung ke sana untuk melihat Palu bangkit dari gempa dan tsunami. Inilah yang dimaksud dengan konsep smart city yang dilakukan Palu, mereka menjalankan roda pemerintahan bukan dengan kecanggihan, tapi bisa tetap optimal dalam melayani masyarakatnya di tengah-tengah situasi bencana alam.

Smart city itu mengusung pemerintahan yang berjalan dalam kondisi nol, namun pelayanan publik teratasi dengan baik, padahal kondisi diri sendiri masih tidak stabil,” ujarnya, saat menerima kunjungan Pemkot Palu di Ruang Anggrek, Puspemkot Tangsel, Ciputat.

Ia mengapresiasi kinerja Pemkot Palu yang sudah mampu membuktikan bahwa dengan kesusahan dan keterbatasan, mereka masih mampu memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada masyrakatnya.

”Situasi bencana memang sangat dilematis. Memikirkan badan sendiri saja sulit, tapi Pemkot Palu tetap optimal memberikan pelayanan ke warganya pasca bencana,” tuturnya.

Benyamin menjelaskan, wilayah Tangsel yang berjumlah tujuh kecamatan, dengan 54 kelurahan, baru saja melantik 20 lurah yang sudah pegawai negeri sipil (PNS).

”Alhamdulillah, kita baru saja melantik lurah yang berstatus PNS, meskipun sumber daya manusia (SDM) yang terbatas,” ucapnya.

Menurutnya, mencari lurah susah-susah gampang. Poin utamanya harus bisa diterima warga.

Benyamin menuturkan, Kota Tangsel, yang baru berdiri 2008 tersebut terus melakukan pengembangan konsep kota pintar, dengan sudah membuat namanya Sistem Surat Masuk dan Surat Keluar (Sisumaker), Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan (Simral) dan siaran Tangsel.

”Sisumaker merupakan aplikasi tentang surat menyurat, bisa dilakukan dimana saja dan kapanpun, sehingga perintah wali kota langsung terbaca,” terangnya

Simral, lanjutnya, mengetahui serapan anggaran yang sudah berjalan, lalu Siaran Tangsel mengenai keluhan masyarakat yang terjadi, baik jalan, pohon tumbang, genangan air dan sebagainya. 

Sementara itu, Moh. Rifani menyatakan, kedatangannya untuk belajar tentang inovasi terkait pelayanan kelurahan dan penanganan sampah di Tangsel.

”Saya bawa lurah dan camat untuk mempelajari pelayanan persampahan dan kecamatan,” ujarnya singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI