"Kami yakinkan keluarga korban, aparat gabungan berupaya semaksimal mungkin tembus ke lokasi kejadian. Evakuasi akan dilanjutkan esok hari dan saat ini aparat keamanan sudah menguasai Mbua,” katanya.
Di Kodim Jayawijaya dipasangkan tenda bagi keluarga korban. Tenda ini dilengkapi dengan kursi-kursi yang memenuhi halamannya. Lalu di dalam Aula Kodim juga sudah terlihat 18 peti jenazah yang diletakkan dengan rapi.
Kodim Jayawijaya dipilih menjadi tempat persemayaman sementara para korban penembakan, sebelum nantinya diserahkan kepada keluarga. Sedangkan di Polres Jayawijaya menjadi tempat untuk dilakukan identifikasi data DVI para korban.
Teguh, salah satu keluarga korban bernama Caling asal Toraja, menyebutkan Caling bekerja sebagai sopir pada perusahaan tersebut dan terakhir ke lokasi pengerjaan proyek itu pada tanggal 29 November 2018, untuk mengantar material.
Baca Juga: BPBD Ingatkan Warga Pesisir Utara Jakarta Waspada Banjir Rob
“Sampai saat ini belum pulang dan kami mendengar ada kejadian seperti ini. Kami juga belum pastikan apakah keluarga kami selamat dari kejadian ini atau tidak. Kami berharap semua yang terbaik untuk para pekerja,” ujar Teguh.
Ia menyebutkan Caling bekerja di lokasi proyek pengerjaan jembatan sejak awal. Sementara pihak keluarga korban juga sudah menghubungi perusahaan, namun sampai saat informasi masih simpang siur apakah betul atau tidak ada 31 orang tewas tertembak oleh kelompok bersenjata.