Kisah 4 Sekawan dengan Luka Tembak Lolos dari Pembantaian di Papua

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 04 Desember 2018 | 21:27 WIB
Kisah 4 Sekawan dengan Luka Tembak Lolos dari Pembantaian di Papua
ILUSTRASI - Pembangunan jalan Trans Papua di Papua. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak empat orang pekerja proyek Trans Papua ternyata lolos dari serangan mematikan kelompok bersenjata yang terjadi pada hari Minggu (2/12) akhir pekan lalu.

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua Ajun Komisaris Besar Suryadi Diaz mengatakan, keempat orang yang selamat itu antara lain ialah Martinus Sampe, dan Jenfrianto.

“Keduanya adalah karyawan Istaka Karya. Martinus mendapat luka tembak di kaki kiri. Sementara Jefrianto terluka tembak di pelipis kiri,” kata Suryadi, Selasa (4/12/2018).

Dua korban selamat lainnya ialah Irawan yang merupakan karyawan Telkomsel, dan John petugas puskesmas setempat.

Baca Juga: Anthony Ginting Ditargetkan Lolos Semifinal BWF World Tour Finals 2018

Ia menjelaskan, Selasa pagi pukul 06.30 WIT, 153 personel gabungan TNI dan Polri berada di Distrik Mbuma, yang merupakan area terdekat dengan tempat kejadian perkara di Distrik Yigi.

Setelahnya, para seradu berjalan kaki selama 2 jam ke Distrik  Yigi. Namun, sebelum berangkat, mereka bertemu empat orang pekerja yang berjalan kaki setelah berhasil lolos dari TKP.

”Dari keempat orang itulah kami mendapat informasi, pos TNI di Distrik Mbuma hancur diserang dan satu prajurit TNI meninggal dunia. Penyerangan dilakukan kelompok Egianus Kogoya,” jelasnya.

Ia mengatakan, kelompok bersenjata itu dibantu oleh 250 orang masyarakat menyerbu pos TNI.

“Empat korban selamat sudah dievakuasi ke Wamena. Dijemput tim medis di sekitar Habema. Kini kami mengejar kelompok penyerang itu,“ tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Kalahkan Trump dan Paus Fransiskus di Instagram

Sebelumnya diberitakan, 31 pekerja proyek pembangunan jembatan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diklaim dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI