Polda Jatim Kirim 100 Personel Brimob Buru Kelompok Bersenjata di Papua

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 04 Desember 2018 | 18:10 WIB
Polda Jatim Kirim 100 Personel Brimob Buru Kelompok Bersenjata di Papua
Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Adeni Muhan Daeng Pabali (kanan), melihat kesiapan alutsista Brimob Polda Sulsel yang akan diberangkatkan bersama satu unit penjinak bom (Jibom) ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan Kirab Obor Asian Games 2018, 24-28 Juli, Senin (23/7). [Suara.com/Lirzam Wahid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur akan mengirim 100 personel Brimob ke Papua setelah terjadi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata. Penambahan personel diharapkan dapat membantu TNI dan Polda Papua memburu kelompok bersenjata yang sudah menewaskan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

"Sebanyak satu kompi Brimob yang berjumlah 100 orang akan dikirim ke Papua pada Rabu (5/12) besok," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa (4/12/2018) seperti dilansir dari Antara.

Barung menerangkan, ratusan Brimob dipilih dari masing-masing datasemen berdasarkan kemampuannya terhadap situasi di Papua.

"Dari datasemen mana saja, itu tidak boleh dipublikasikan. Yang jelas mereka dipilih sesuai keahliannya masing-masing," ujar Barung.

Baca Juga: Milad ke-42 Gerakan Aceh Merdeka, Bendera Bintang Bulan Berkibar

Tak hanya ditugaskan untuk mengejar kelompok bersenjata di Timika, ratusan personel itu juga dikirim ke beberapa daerah yang membutuhkan, seperti kawasan Tembagapura dan Kabupaten Nduga.

"Teknisnya seperti apa, pasukan Brimob itu kita serahkan ke Polda Papua, yang paham dengan situasi di sana. Kami hanya membantu mem-'backup' sebagai bentuk penguatan Operasi Malio di Papua," kata Barung.

Sebanyak 31 orang dilaporkan tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata di proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12) dan Minggu (2/12).

Mereka ditembaki saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga. Akibat kejadian itu, proyek Trans Papua yang sudah dikerjakan sejak akhir 2016 dihentikan untuk sementara.

Baca Juga: Usai Bobol Mes Gereja, Tiga Maling Beli HP Xiaomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI