Soal Polemik Cuitan Dubes Arab, DPR Khawatir Indonesia Disusahkan Soal Haji

Selasa, 04 Desember 2018 | 16:53 WIB
Soal Polemik Cuitan Dubes Arab, DPR Khawatir Indonesia Disusahkan Soal Haji
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin rapat dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di Mabes Polri [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi I DPR RI meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam menanggapi cuitan Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi yang menuding PBNU sebagai organisasi sesat. Pasalnya ada sejumlah kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Hamzah Tanjung mengaku khawatir dengan hubungan kedua negara apabila Indonesia mengeluarkan sikap yang keras terhadap Arab Saudi. Salah satun contohnya ialah soal ibadah haji.

"Tapi kita kan lihat juga Saudi itu negara besar dan punya kita juga banyak kepentingan. Kalau kita nanti (Indonesia) marah sama Saudi nanti kita disusahin soal haji, umrah, gimana coba?," kata Asril di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen,  Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Meski demikian Asril menganggap negara lain tidak berhak menyampuri urusan politik nasional. Termasuk mengomentari organisasi yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Kericuhan Konser Blackpink, Promotor Lakukan Ini

"Kalau menyampuri urusan politik dalam negeri memang tidak boleh," kata Asril 

Menurut Asril, sebaiknya pemerintah Indonesia mendengar klarifikasi terlebih dahulu agar nantinya tidak berdampak luas meskipun cuitan itu bisa dinilai sebagai bentuk pelanggaran.

"Kan harus dikaji secara mendalam. Boro-boro suruh pulang, kalau disuruh pulang, kita disana gimana? Kalau sudah jelas salah, oke, mereka harus merehab itu, tak boleh campuri urusan negara orang," ujarnya.

Asril menyarankan masalah ini bisa diselesasikan secara diplomatis karena posisi Indonesia - Arab Saudi yang memiliki kedekatan secara hubungan diplomatik.

"Ya itu memang harus, nggak bisa begitu saja, harus jelas apa betul. Tahu-tahu dia bilang 'maksud saya nggak gitu', lah kacau lagi nanti kan," pungkasnya.

Baca Juga: Menteri PUPR Bantah Penembakan di Papua karena Warga Lokal Tak Dipekerjakan

Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Muhammad Al-Suaibi. Lewat cuitan Twitternya, Osamah dinilai sudah menuduh organisasi PBNU sesat karena membakar bendera bertulisan kalimat Tauhid beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI