Menhan Geram Kelompok Bersenjata di Papua Bunuh TNI

Selasa, 04 Desember 2018 | 14:54 WIB
Menhan Geram Kelompok Bersenjata di Papua Bunuh TNI
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyerangan kelompok bersenjata di Papua kembali menelan korban jiwa. Baru-baru ini satu anggota TNI dilaporkan tewas akibat ditembaki kelompok bersenjata misterius.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menyelesaikan aksi penembakan tersebut. Sebelumnya, kelompok bersenjata juga menembaki puluhan pekerja proyek Trans Papua hingga menewaskan 31 pekerja dari PT. Istaka Karya.

"Soalnya kalau masalah keamanan ada polisi penuh, tentara penuh. Ada polisi dan tentara harus dibedakan. Ada masyarakat di kampung-kampung, itu polisi. Tapi kalau sampai orang di hutan, itu nggak ada masyarakat, ya tentara lah," kata Ryamizard di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Selasa (4/12/2018).

Terkait perlindungan untuk masyarakat di daerah dekat lokasi penembakan, Ryamizard belum bisa menjelaskan. Dirinya menegaskan bertanggung jawab penuh atas adanya peristiwa itu.

Baca Juga: Tulis Surat Minta Ginjal pada Sinterklas, Permintaan Anak Ini Jadi Viral

"Saya akan bicarakan dulu. Saya bertanggungjawab sebagai Menteri Pertahanan negara ini. Harus ikut omongan saya," pungkasnya.

Satu anggota TNI dari Yonif 755 Kostrad dilaporkan tewas akibat serangan yang dilakukan kelompok bersenjata. Kelompok bersenjata misterius itu menembaki Pos TNI Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018) sekitar pukul 18.30 WIT.

Belum diketahui secara pasti motif penembakan itu. Namun diduga pos TNI Mbua diserang kelompok bersenjata yang saat itu sedang mengejar dua orang pekerja jembatan di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yang kabur ke Distrik Mbua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI