Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tidak akan takut dengan penembakan di Trans Papua. Sebanyak 31 orang pekerja dari PT. Istaka Karya diduga tewas.
Jokowi memastikan pembangunan infrastruktur di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua tetap berlanjut. Jokowi meyakinkan pembangunan tidak akan berhenti dengan adanya aksi penembakan oleh oknum yang diduga pemberontak itu.
Bahkan pihaknya sudah memerintahkan para penegak hukum untuk mengamankan lokasi terjadinya pembantaian 31 pekerja PT Isaka Karya yang diketahui menjadi korban. Hal itu dikatakan Jokowi di hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2018).
"Pembangunan infrastruktur di tanah Papua tetap berlanjut, kita tidak akan takut oleh hal hal seperti itu. Saya sudah perintahkan Panglima dan Kapolri untuk cek lokasi," ujarnya.
Baca Juga: 8 Pekerja Trans Papua Sempat Selamat, Tapi Akhirnya Ditembak Mati
Namun Jokowi mengakui ada beberapa kendala yang masih dialami di kawasan Itu. Salah satu di antaranya yakni gangguan keamanan.
"Medannya memang sangat sulit dan masih terdapat gangguan gangguan keamanan seperti itu," bebernya.
Jokowi juga meyakinkan pengamanan oleh pihak TNI akan terus diperketat di wilayah tersebut. Ia pun menekan penegak hukum untuk mengusut tuntas siapa aktor di balik pembantaian tersebut.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua menjadi korban pembantain oknum tidak dikenal. Pembantaian tersebut terjadi pada Senin, 3 Desember 2018 sekira pukul 15.30 WIT.
Hingga saat ini, pihak Polda Papua dan TNI sedang melakukan pengecekan lokasi serta melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Polri Fokus Selamatkan Korban Penembakan di Trans Papua yang Masih Hidup