KKB Bunuh Puluhan Pekerja Trans Papua, Mabes Polri: Tindakan Mereka Keji

Selasa, 04 Desember 2018 | 11:57 WIB
KKB Bunuh Puluhan Pekerja Trans Papua, Mabes Polri: Tindakan Mereka Keji
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen M. Iqbal (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal menyebutkan tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga telah membunuh 24 pekerja PT Istaka di Papua merupakan tindakan yang sangat keji. Sebab, menurutnya, puluhan korban yang dibunuh itu sedang bekerja untuk pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua.

"Kita sangat menyesalkan adanya aksi KKB, kelompok kriminal bersenjata ini. Bayangkan, ini adalah pekerja yang ingin membangun Papua. Membangun jalan, membangun proyek, menyejahterakan Papua. Mereka (pelaku) lakukan tindakan keji itu, bayangkan mereka (pekerja) yang tak berdosa, sedang membangun Papua, membangun jalan, membangun pelabuhan dan sebagainya," kata Iqbal saat ditemui di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Namun, sejauh ini polisi belum bisa mengungkap motif di balik pembantaian puluhan pekerja PT Istaka di Papua yang terjadi pada Minggu (2/12/2018) lalu.

"Kita tidak tahu motifnya apa, dilakukan penembakan yang berakibat beberapa orang tewas. Jelas, TNI-Polri akan melakukan upaya-upaya penegakkan hukum," kata dia.

Baca Juga: Akhiri Dominasi Messi dan Ronaldo, Modric: Ini Kemenangan untuk Sepak Bola

Iqbal menambahkan, TNI-Polri sedang bergerak menuju lokasi penembakan. Iqbal menyampaikan, belum bisa menghitung berapa banyak pekerja yang tewas terkait aksi penembakan yang dilakukan KKB.

Kini, kata dia, hal yang diprioritaskan adalah penyelamatan terhadap korban yang selamat. "Sekarang pak Kapolda dan pak Pangdam sedang menuju lokasi , untuk melakukan langkah-langkah kepolisian dan langkah-langkah penegakkan hukum. Tetapi yang paling penting adalah, langkah-langkah penyelamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI