Penembakan di Trans Papua, Polisi Siapkan Peti Mati dan Mobil Jenazah

Selasa, 04 Desember 2018 | 11:20 WIB
Penembakan di Trans Papua, Polisi Siapkan Peti Mati dan Mobil Jenazah
Pembangunan jalan Trans Papua di Papua. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Polres Jayapura menyiapkan peti jenazah atau peti mati untuk korban penembakan di Trans Papua di kawasan Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Meski pun sampai kini jumlah korban tewas akibat penembakan di Trans Papua masih simpang siur

Wakapolres Jayawijaya, Kompol Andreas Tampubolon mengatakan selain peti mati, polisi juga menyiapkan ambulance dan mobil jenazah di Habema. Habema merupakan titik posko evakuasi korban penembakan di Trans Papua. Polisi dan tentara tidak mendekat ke kawasan penembakan.

Bersama tim yang akan menjemput korban. Meski begitu, kepolisian tetap mengambil sikap terburuk karena informasi yang sesungguhnya belum diketahui pasti.

“Saya sampaikan secara normatif, kita ambil yang terburuknya. Karena saksi mata yang melihat langsung itu belum ada. Kalau memang benar terjadi, pesawat tidak akan terima kalau kita tidak menyiapkan peti yang sesuai dengan ketentuan dari karantina. Oleh sebab itu suka tidak suka kita harus mempersiapkan karena tidak ada kendaraan lain selain menggunakan penerbangan untuk keluar dari Wamena ke kota asal para korban,” sambung Andreas di Mapolres Jayawijaya, Selasa (4/12/2018).

Baca Juga: Daftar Nama 24 Pekerja Trans Papua yang Dibunuh Kelompok Bersenjata

Sebanyak 139 polisi dan tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi. Sementara sebanyak 25 kendaraan roda empat pun dikerahkan.

Sampai kini Aparat TNI-Polri dikerahkan untuk mengevakuasi korban pembunuhan sebanyak 24 pekerja pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018). Puluhan pekerja itu diduga dibunuh kelompok bersenjata pada Minggu (2/12/2018).

Penyebab pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pembangunan jembatan masih misterius.

Sementara itu, data yang dihimpun menyebutkan bahwa Pdt. Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga menewaskan 24 tukang.

Dari laporan tersebut, terungkap dua pekerja selamat setelah berhasil melarikan diri. Mereka kini di Distrik Mbua. Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Mereka dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat. (TabloidJubi.com)

Baca Juga: Kesaksian Alimin Gwijangge Saat Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI