Suara.com - Kepolisian Polres Jayawijaya tidak akan ke lokasi penembakan misterius di kawasan Trans Papua, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Polisi mendirikan posko di lokasi yang agak jauh dengan tempat kejadian perkara atau TKP penembakan di Trans Papua.
Wakapolres Jayawijaya, Kompol Andreas Tampubolon mengatakan pihaknya mendirikan posko evakuasi di Habema. Di sana Tim DVI Papua bersiaga.
“Pastinya posko kita siapkan di Polres. Namun evakuasi kita tidak akan sampai ke lokasi kejadian. Hanya sampai di Habema dan evakuasi korban dilakukan. Tim DVI Polda Papua juga sudah disiapkan,” katanya kepada wartawan di Mapolres, Selasa (4/12/2018).
Seperti dilansir Tabloid Jubi, sebanyak 139 polisi dan tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi. Sementara sebanyak 25 kendaraan roda empat pun dikerahkan.
Baca Juga: Kronologi Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh Kelompok Bersenjata
Sampai kini Aparat TNI-Polri dikerahkan untuk mengevakuasi korban pembunuhan sebanyak 24 pekerja pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018). Puluhan pekerja itu diduga dibunuh kelompok bersenjata pada Minggu (2/12/2018).
Penyebab pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pembangunan jembatan masih misterius.
Sementara itu, data yang dihimpun menyebutkan bahwa Pdt. Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga menewaskan 24 tukang.
Dari laporan tersebut, terungkap dua pekerja selamat setelah berhasil melarikan diri. Mereka kini di Distrik Mbua. Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Mereka dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat. (TabloidJubi.com)
Baca Juga: Motif Pembunuhan Puluhan Pekerja Trans Papua Masih Misterius